Chapter 37

2.4K 419 9
                                    

"Nih, undangan gue. Dateng, ya!" ujar Axel seraya menyerahkan undangan berwarna merah muda kepada Denis.

"Widih, tenang aja! Kalau gue nggak dateng siapa yang bakalan habisin kambing guling di resepsi lo. Kambing guling, I'm  coming!"

"Dasar lo!"

"Btw lo mau gue bawain kado apa angpao?" tanya Denis.

"Dua-duanya juga boleh."

"Pilih salah satu! Jangan maruk!"

"Angpao aja deh, biar aman. Kalau lo yang kasih kado pasti isinya macem-macem," tebak Axel yang sudah sering melihat ke'bahlul'an Denis.

"Ntar gue kasih tau tips malam pertama. Lo 'kan anak baru, masih polos," bisik Denis.

"Nggak perlu, yang ada saran lo aneh-aneh!" tolak Axel.

"Udah, gue tinggal dulu ke ruangan bos," pamit Axel sebelum Denis meracuni otaknya lebih jauh.

🌿

"Ciye, jadi kawin lo!" ledek Dinda seraya menerima undangan dari Hani.

"Orang mau kawin bukannya dikasih selamat malah di ciya-ciye, gimana sih, lo?" gerutu Hani.

"Kisah lo ini kayak FTV. Cinta bersemi di tempat magang," ujar Dinda girang.

Hani juga bingung kenapa Dinda segirang itu, padahal yang mau menikah 'kan bukan dia.

"Asal jangan cinta bersemi di tempat sampah aja," balas Hani.

"Lagian lo ngebet banget, kuliah aja belum kelar. Tunggu beberapa bulan lagi napa?"

"Emang kenapa? Yang penting gue udah memenuhi syarat dari KUA," bela Hani.

"Gimana kalau lo udah bunting pas lagi wisuda? Kan nggak lucu! Temen lo pada langsing, lo doang yang buncit?"

"Iya juga, sih."

Hani memikirkan kalau ucapan Dinda terbukti, pasti dia akan diledek habis-habisan oleh teman-temannya.

"Lo mau nunda, ya?" tebak Dinda.

"Emang bisa ditunda, ya? Bang Axel juga ngomong kayak gitu, sih."

"Ya bisalah! Oon banget sih, lo? Kayak gini mau kawin? Parah!" ejek Dinda.

Axel bermaksud ke ruangan Vincent untuk menyerahkan undangan. Ia melewati meja Hani dan mendapati Dinda dan Hani sedang mengobrol seru di jam kerja.

"Ngapain kalian?" tanya Axel yang memutuskan menghampiri meja Hani, ia curiga dengan gelagat Dinda dan Hani.

"Gue mau ngasih tau tentang sex education ke Hani," ujar Dinda enteng, sedang Hani mukanya sudah merah karena keciduk oleh Axel.

"Alesan aja lo! Pasti mau ngeracunin pikiran calon bini gue yang masih polos, ya?" tuduh Axel.

"Ih, Bang Axel curiga aja!"

"Udah, Han. Jangan dengerin dia."

🌿

Di ruangan Vincent ....

"Bang, Bisa nggak jadwal keberangkatan gue ke Surabaya di undur beberapa hari lagi?" tanya Axel.

"Mau bulan madu, ya?" tebak Vincent.

"Ada urusan yang perlu gue selesaikan," jawab Axel apa adanya.

"Bilang aja kalau mau bulan madu!" Vincent masih ngeyel.

"Ya udah, serah lo! Anggap aja gitu!" ujar Axel pasrah.

Pacar Magang (Complete)Where stories live. Discover now