Chapter 52

2.8K 385 5
                                    

Axel mengajak Hani jalan ke mall usai periksa kandungan, kandungan Hani kini berusia 5 bulan.

"Bang, kita mampir ke konter perlengkapan bayi, yuk?" ajak Hani.

"Buat apa? Kata mama pamali kalau beli sekarang." Axel menuruti saran mamanya, sebenarnya ia tak percaya mitos tapi ia hanya ingin menghargai orang tua.

"Liat doang, bentaran!" Hani menarik tangan Axel.

Hani menimang sepatu bayi ....

"Bang, lucu, ya? Kaki nya kecil banget," ujar Hani gemas.

"Ya iyalah! Namanya juga bayi. Kalau gede namanya kaki gajah," jawab Axel.

Axel melihat-lihat pakaian untuk ibu hamil. Ia juga memperhatikan baju hamil yang saat ini dipakai Hani.

"Kamu nggak beli baju hamil? Kayaknya baju kamu udah mulai kekecilan, deh."

"Kamu mau bilang badan aku melar?"
tanya Hani kesal.

Axel yang merasa salah bicara  bermaksud meralat.

"Enggak, Yang. Maksud aku kamu perlu baju yang lebih longgar biar anak kita nggak kesempitan," terang Axel.

"Ya udah, pilihin!" ujar Hani.

'Selamet, untung gue bisa ngeles. Bahaya juga kalau gue sampai salah ngomong lagi,' batin Axel.

"Ini bagus," ujar Axel seraya menunjukkan dress ibu hamil berwarna peach.

"Iya, bagus juga selera kamu," puji Hani.

"Kamu ambil warna lain juga, Yang. Biar nggak bosen."

"Satu ajalah, ntar duit kita abis," tolak Hani.

"Nggak papa, Yang. Duit masih bisa dicari. Lagian aku cari duit 'kan emang buat kamu," ujar Axel seraya mengambil beberapa baju lain untuk Hani.

Axel ini memang tipe pria yang royal dan nggak pelit kalau urusan duit. Sifat yang sangat disukai semua kaum hawa, termasuk juga Author😁

"Hai! Ngapain kalian di sini?" sapa seseorang.

Hani dan Axel menoleh, ternyata Evan dan Ivy (muncul lagi si medusa😁)

"Belanja, kalian sendiri?" tanya Axel.

"Mau nyari kado buat temen aku yang lahiran," jawab Ivy.

"Kamu lagi hamil, Han?" tanya Evan setelah memperhatikan perut Hani yang agak buncit.

"Jalan 5 bulan," jawab Hani.

"Selamat, ya!" kata Evan tulus.

"Makasih."

"Bini gue udah hamil, jangan ngarepin dia lagi. Jangan nyoba ngerebut dia. Kalau lo ngelakuin itu, lo nggak hanya misahin suami dari istrinya tapi juga misahin anak dari ortunya," ujar Axel datar.

"Gue ngerti," jawab Evan.

"Syukur, deh."

"Ngomong apa sih, Bang?" tegur Hani pada Axel.

"Biar dia jelas aja, Han. Biar move on!" ujar Axel seraya menatap tajam ke arah Evan.

🌿

Denis memperhatikan wajah Axel yang suntuk setelah telponan dengan Hani di jam istirahat.

"Kenapa lagi bini lo?" tanya Denis yang sudah hafal dengan gelagat Axel.

"Ibu negara minta dibeliin cireng," lapor Axel.

"Ya lo beliin, dong. Berapa sih harga cireng? Kaya orang susah aja lo!" ejek Denis.

Pacar Magang (Complete)Kde žijí příběhy. Začni objevovat