Chapter 8

4 3 0
                                    

Chanyeol sudah berdiri di depan  pagar rumah Hyunjoo. Menunggu si gadis idaman keluar. Semakin menjadi-jadi saja si lelaki teraneh ini. Hanya karena kemarin mereka pulang bersama bukan berarti Hyunjoo akan berangkat sekolah bersama lagi.

Hyunjoo snagat terkejut begitu keluar dari pagar. "Kenapa kau menjemputku hari ini?"

"Eum ...." Chanyeol tidak tahu harus beralasan apa. Ia menjadi salah tingkah di hadapan hyunjoo. "Aah, mamaku menyuruhku pergi ke salah satu toko obat di dekat sini."

Tidak ada toko obat di dekat perumahan Hyunjoo. Harus keluar ke jalan besar terlebih dahulu, baru ada toko 24 jam.

"Aku hanya ingin menjeputmu saja." Chanyeol menunduk, persis anak TK yang baru saja kepergok melakukan kesalahan.

"Jika satu sekolah tahu kita berangkat barsama itu bukan berita bagus. Aku akan semakin susah mendapatkan teman."

Chanyeol bingung, ia tidak tahu harus menjawab apa. Jadi, ia memjawab, "Itu, kau tak perlu khawatir. Aku punya sejuta pesona."

Hyunjoo berdecak, lalu memasang senyum. Setidaknya, ia bisa berteman dengan Chanyeol, kan? Kemarin di sekolah, ia mendengar dari murid kelas lain. Mengatakan akan menjauhinya karena tidak ingin berurusan dengan Yujin. Sekejam apa gadis itu sampai-sampai seluruh DSS takut dan tidak ingin berurusan dengannya?

"Tuan Muda! Sudah saatnya untuk berangkat." Chanyeol memejamkan mata, tidak bisakah lelaki itu diam? Astaga, membuat malu saja. Ia sudah besar tidak perlu diingatkan lagi.

Chanyeol membukakan pintu, begitu Hyunjoo memasuki mobil ia menari-nari kecil. Namun, setelahnya membenarkan posisi agar terlihat biasa. Ia tidak mau jika Hyunjoo memandangnya aneh, meski dirinya memang aneh.

Mobil melaju menjauhi rumah Hyunjoo, gadis itu sempat menelengkan kepala. Chanyeol salah satu putra konglomerat, kenapa lelaki itu tidak bawa mobil sendiri? Ia tidak sengaja pernah mendengar beberapa murid gadis membicarakan mobil bertipe SUV milik Sehun. Mungkin saja Chanyeol tidak bisa mengemudikan mobil?

"Kau baik-baik saja, Hyunjoo?"

"Eoh, aku baik-baik saja."

Sesampai di sekolah, saat Hyunjoo hendak turun, tiba-tiba Chanyeol melarang. Lelaki itu yang akan membukakan pintu.

"Kenapa kau melakukan hal itu?" tanya Hyunjoo.

Hyunjoo beranjak, ia tersenyum simpul. Apakah Chanyeol selalu melakukan hal ini pada semua gadis?

"Tidak, sama sekali tidak." Chanyeol menjadi salah tingkah.

Hyunjoo tertawa dan saat itulah Daera melihat. Gadis itu baru saja turun dari mobil yang mengantarnya ke sekolah. Daera menggenggam erat tangan, ia sangat geram. Pagi-pagi sudah dibuat panas oleh si murid baru.

"Hyunjoo!" teriak Chanyeol.

Sebenarnya lelaki itu tak perlu berteriak, Hyunjoo berada tepat di sampingnya. Oleh karena teriakan Chanyeol, gadis itu pun terkejut. Bahkan beberapa murid yang berada di sana turut memandang ke arah mereka, termasuk Daera yang sedari tadi tak tahan ingin menjambak rambut Hyunjoo.

"Kau membuatku malu."

Chanyeol hanya meringis, ia tidak peduli dengan murid lain. "Ayo, kita ke kelas!" ajaknya

"Mereka semua melihat kita karena kagum, mungkin iri," tambah Chanyeol.

Hyunjoo tidak habis pikir, ia sangat malu, sedangkan Chanyeol biasa saja. Bisa-bisanya Chanyeol beranggapan begitu. Tingkahnya ini akan membuat Hyunjoo semakin dijauhi.

"Hei, Daera!" sapa Chanyeol tatkala gadis itu berjalan cepat mendahului mereka.

"Kenapa?" Chanyeol benar-benar menyebalkan, memang aneh jika Daera bisa jatuh hati pada lelaki itu. Ia tidak melihat Hyunjoo, hanya menatap dingin ke arah Chanyeol.

Chanyeol sengaja memanggil Daera, ia meminta agar mau berteman dengan Hyunjoo. Hal yang semakin membuat darah Daera mendidih. Semula, ia senang karena Chanyeol menyapanya. Namun, setelah mendengar ucapan lelaki itu, ia semakin membulatkan tekat untuk membenci Hyunjoo. Benar-benar tak ada ampun untuk gadis itu, lagian bisa-bisanya Chanyeol malah tertarik pada murid baru.

"Kenapa aku harus?" ketus Daera.

"His, dingin sekali. Kau teman sebangkunya, seharusnya kalian berteman."

"Bukan aku yang memintanya, jika dia tidak suka dengan sikapku dia bisa pindah tempat duduk."

"Tidak, Daera ... Chanyeol, hentikan!"

Daera berlalu pergi, ia sama sekali tak menanggapi si murid baru. Sebenarnya ia menyesal mengucapkan kalimat yang begitu pedas di hadapan Chanyeol. Seharusnya ia tidak berbuat sedemikian, hanya saja ia sudah terlebih dulu emosi. Di sekolah ia memang terkenal sebagai gadis dingin, jadi tidak masalah, kan?

"Jangan terlalu dingin, nanti tidak ada yang menyukaimu." Chanyeol berkata sembari berteriak, membuat Daera menghentikan langkah. Gadis itu tidak membalikkan tubuh, hanya berhenti sejenak lalu mulai melangkah kembali.

"Chanyeol!" tegur Hyunjoo.

~Tbc~

Letting GoМесто, где живут истории. Откройте их для себя