Bab 18

40.7K 5.2K 186
                                    

Waktu semakin cepat berlalu. Sudah terhitung tiga bulan lalu kejadian Raksa mendatangi mendadak wanita yang bernama Aeleanne. Kejadian itu soalah hilang dari rekaman ingatan. Raksa kini sudah fokus dengan kehidupannya. Teman-temannya pun tak lagi mengungkit Masalah itu lagi.

Sekitar 2 bulan setelah kejadian, Sonya mengirimkan poto, pada poto itu nampak Ayel sedang berpose dengan seorang lelaki. Terlihat sangat akrab, ia juga sering mengunggah kebersamaan dengan lelaki itu. Setelah Raksa mengetahui kabar itu, ia langsung menyimpulkan Ayel mempunyai kekasih. Ia bukan tak mau dengan Ayel yang masih berpacaran, ia tak mempermasalahkan itu, toh, dirinya juga belum sebaik itu untuk harus mencari wanita yang paham mengenai agama. Jika benar jodoh, setelah menikah mereka bisa bersama-sama memperbaiki diri.

Alasan terkuatnya adalah ia tidak ingin menjadi perusak dalam hubungan orang lain. Cukup dahulu, begitu banyak wanita yang meninggalkan kekasihnya karena dirinya. Bukan atas perintah Raksa, tetapi memang para wanita itu saja yang menyerahkan dirinya, namun, tak sedikit para kekasih wanita itu yang menyalahkan dirinya akan hal yang Raksa pun tak tahu menahu. Dahulu, Raksa tak peduli, malah balik menyalahkan mereka, mengapa bisa kekasihnya berpaling kepada dirinya. Kini, setelah otaknya tercuci dengan nasehat-nasehat dari sahabatnya, ia sadar kelakuannya dahulu benar-benar tak berakhlak.

Awalnya, Raksa dengan mantap berucap di depan ketiga sahabat dan istri para sahabatnya itu. Bahwa dirinya ingin mundur karena mendengar informasi dari Sonya. Mendengar itu tentu para sahabatnya tidak setuju, menyuruh Raksa mencoba memperjuangkan, yang di tolak Raksa dengan tegas. Katakanlah dirinya sudah menyerah sebelum berperang, namun perinsipnya tidak akan berubah. Cukup sudah kesalahan dahulu yang selalu menghantui nya.

Jika boleh Raksa jujur, meski telah membantah untuk tidak akan melanjutkan mendekati Aeleanne kepada sahabatnya, perasaan aneh dihatinya tidak pernah hilang, malah selalu bertambah, tiga bulan terakhir ini, meskipun ia telah melihat Ayel dengan lelaki kekasihnya itu berulang kali atas kiriman Sonya.

Raksa selalu mengelak, ini hanya perasaan penasaran karena pertama kali bertemu dengan wanita yang dengan terangan menolak kehadirannya. Ia harus teguh dengan prinsipnya saat ini.

Namun, kini pertahanan akan prinsipnya itu seolah goyah setelah ia membaca pesan dari teman Aeleanne yang begitu cerewet, ia malah kembali mengulang ingatan melihat ekspresi antusias wanita itu bercerita, dan ekspresi kesal Ayel. Mengapa ia seolah masih tak bisa melupakan kejadian itu, dan ekspresi tak sukanya yang selalu terngiang di kepalanya.

Awal mulanya, dengan kebetulan sekali, Raksa tak sengaja melihat pesan dari teman Aeleanne itu, yang Raksa ingat kalo tidak salah namanya Adis. Raksa memang sering membuka request DM, ia suka saja membaca DM dari para penggemarnya, meskipun dirinya tidak membalas. Pada saat itu mata mendapat boom pesan dari akun bernama @adislaQ yang berisi permintaan tolong. Raksa penasaran dengan isi pesan yang terlihat hanya bacaan tolong, sehingga di bukanya lah pesan itu sepenuhnya.

@adislaQ
Assalamualaikum kak Raksa.
Maaf mengganggu
Walaupun aku tahu pesan ini kemungkinan akan di baca kakak hanya keajaiban, aku tetap berusaha. Apa salahnya mencoba bukan.
Tak masalah jika pesan ini tenggelam diantara ribuan pesan dari para fans kakak.
Tapi ada hal yang sangat penting yang perlu aku tanyakan, jika boleh meminta bantuan dari kakak. Ini ada hubungannya dengan Ayel kak.

Raksa mengernyit membaca pesan panjang itu. Mengapa sangat berbelit, memang jika bawaan sudah cerewet, melalui pesan tanpa berbicara langsung saja harus panjang lebar. Mengapa tidak langsung ke intinya saja. Pikir Raksa.

Raksa ingin mengabaikan, ia menduga pesan itu hanya karena teman Aeleanne itu mengangumi dirinya, dan memanfaatkan kesempatan membawa nama Ayel karena Raksa telah bertemu waktu itu, sifat terlalu percaya dirinya tak pernah hilang. Meskipun Raksa duga 100 persen dua wanita itu belum tahu motif dirinya menemui dengan mendadak. Biarlah, itu menjadi misteri mereka berdua, ia tak ingin mengungkit itu lagi. Iya harus tegas dengan prinsipnya. Lalu ketika ia telah membaca pesan sebelumnya, masuklah pesan baru dari akun itu.

Centang Biru ✔️Where stories live. Discover now