- O8: NIGHT CALL

9.8K 1.5K 105
                                    

"HUHU, OTAK GUEEEE."

Jisung merengek sambil mencoreti buku tulisnya asal. Ditatapnya soal yang Minho berikan lamat-lamat, barang kali setelah itu Jisung dapat memperoleh pencerahan.

Sayang, yang datang justru rasa pusing karena Jisung tak kunjung mengerti maksud soal nomor enam. Pria manis itu berhasil mengerjakan nomor satu hingga lima dengan lancar. Tanpa masalah, tanpa hambatan.

Namun, begitu ia membaca soal nomor enam. Jisung langsung ingin menangis saja. "Gak ngerti, hiks," ujarnya dengan tangisan yang dibuat-buat.

"Minho kampret!"

TING!

Satu pesan masuk datang dari Minho setelah Jisung mengumpatinya. Membuat Jisung sedikit merinding dengan pikiran, 'Jangan-jangan Minho bisa denger gue ngatain dia...'

Hiii, serem banget kalau beneran bisa. Jisung pun memilih untuk menjawab chat dari Minho. Siapa tahu pria itu mau berbaik hati menyuruh Jisung berhenti mengerjakan tugasnya.

 Siapa tahu pria itu mau berbaik hati menyuruh Jisung berhenti mengerjakan tugasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asik Oh senangnya, aku senang sekali~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asik
Oh senangnya, aku senang sekali~

Nada dering ponsel Jisung berbunyi nyaring, memecah keheningan di ruangan itu.

Lee Minho.

Nama itu yang terpampang di layar ponselnya, membuat Jisung mengeluarkan decakan malas. Jujur saja, ia masih kesal dengan syarat yang diberikan Minho tadi. Menurutnya, antara syarat yang Minho berikan dengan apa yang pria itu lakukan sangatlah tidak sebanding. Tapi, kalau tidak diangkat, nasib tugasnya bagaimana?

Jemarinya pun bergerak, menerima telepon dari Minho dan menekan tombol loudspeaker. "Halo?!" jawab Jisung ketus disambut kekehan Minho di ujung sana.

"Galak banget, hm?"

'Gak usah hem ham hem-in gue, brengsek.'

"Suka-suka gue. To the point aja." Lagi, Jisung menjawab dengan galak. Untung saja hanya sekadar telepon biasa. Jadi, Minho tidak bisa lihat kalau sekarang wajah Jisung sudah dihiasi semburat merah.

MINSUNG: SECOND IDENTITY ✅Where stories live. Discover now