SEASON 2: SUDUT PANDANG JISUNG

12.1K 922 96
                                    

SUDUT PANDANG JISUNG

.

.

.

Timestamp:
Tujuh tahun setelah Minho dan Jisung nikah. Yuhu.

.

.

.

“BANGUUUUUUN!!!!”

Jisung sibuk menggedor pintu kamar dengan brutal sejak sepuluh menit lalu. Pagi ini, tidak ada apron berwarna kuning terang melekat di tubuh Jisung saat ia membangunkan ketiga makhluk yang masih lelap di alam mimpi.

Iya, tentu saja. Mereka sedang berlibur. Hanya liburan singkat sih, tapi cukup untuk melepas penat Minho dan Jisung.

Omega manis itu menghela napas. Selalu saja begini setiap pagi. Jisung mau tak mau harus ekstra sabar dalam membangunkan Minho dan si kembar.

Jika sudah begini, tidak ada cara lain.

Kaki Jisung melangkah mendekati Minho, bersiap melakukan aksi brutal selanjutnya.

Satu,

dua,

tiga.

“KAK MINHOOOOO!” Jisung berteriak nyaring sembari menggoyang-goyangkan tubuh Minho dengan kaki kanan. Tanpa ampun, tanpa belas kasihan, membuat sang alpha terguncang dalam tidurnya dan terlonjak kaget.

“Bangun! Bangun! Bangun! Tidur terus! Bangun gak?!”

Masih tidak menyerah, Jisung terus mengguncang tubuh Minho dengan kaki mungilnya. Minho mengerang kesal, terganggu dengan aksi sang mate namun memutuskan untuk mengalah sebelum terjadi peperangan.

“Iya, iyaaaa! Kakak bangun Ji, astaga.”

Dengan itu, Jisung pun berhenti melakukan aksinya, menghela napas lega kemudian menatap Minho yang kini sudah terduduk dengan tatapan tajam. Akhirnya, satu sudah bangun dan tersisa dua buntelan gemas yang masih saja betah dalam tidurnya.

“Bangun! Jangan tidur lagi. Bangunin Jiho sama Jino tuh. Aku tuh udah pergi beli sarapan segala macem tapi kalian masih aja tidur. Bangun!” oceh Jisung panjang lebar. Maklum, sekarang sudah jadi ayah beranak dua. Kalau tidak galak, hancurlah rumah mereka.

“Iya, iya. Masih pagi jangan ngomel dulu.”

“Nyenyenye.”

Jisung pun beranjak dari posisi, berniat membuka jendela supaya udara segar bisa masuk. Sayang, pergerakannya justru terhenti karena tangan Minho yang mencekal Jisung.

“Sungie, kamu lupa sesuatu.”

“Apa?”

“Cium Kakak.”

“GAK!”

Jisung berujar galak kemudian melepas genggaman Minho pada tangannya. Lelaki yang lebih tua hanya mampu tersenyum kecut. Tidak ingin membuat omega-nya semakin marah, yang lebih tua pun beralih melakukan tugas. Membangunkan Jiho dan Jino sang anak kembar.

MINSUNG: SECOND IDENTITY ✅Where stories live. Discover now