chapter 43

47 24 0
                                    

Sekarang adalah saat dimana langit akan bertemu dengan refal, yaps mereka akan bertemu untuk bicara tentang keputusan mereka masing- masing karena mereka sadar hanya bicara di telpon genggam, dan tidak bicara empat mata akan membuat rasa ragu apalagi kemarin langit blm yakin akan keputusannya

Sekaligus Langit dan Refal melepas rindu merek sebagai seorang 'sahabat' yang sudah lama tidak bertemu padahal dulu mereka hampir setiap hari ketemuan

"Ohayo~" Sahut Langit melihat ada mobil di depan rumah nya

"Njer sejak kapan lu wibu" Bukan nya di sapa balik Refal malah bertanya

"Hah??? Kok wibu sih.. Itu kan kata selamat pagi berlaku buat bahasa Jepang bukan bahasa wibu" Protes Langit

"Eh iya juga hiyaaa" Ujar refal sambil garuk-garuk kepala nya

"Dah lah njeng...kita mau kemana sebenernya" Tanya langit

"Hm... Rencana mau ke Bandung" Jawab Refal

"Behhh nih anak dah gak betah di jakarta kali yaww mau hang out jauh amat"

"Bentaran doang mau ke resto trus beli perlengkapan buat kantor"

"Ehm... Lo dah gak syuting" Langit pun lagi- lagi bertanya kepada Refal

"Masih kok dan rencana gue akan tetep syuting but aku akan fokusin diri aku ke usaha mama"

"Wait lu nerusin usaha apa megang saham buat di jadiin usaha baru"

"Mengang saham buat di jadiin usaha baru pastinya wkwkw mak gue buka toko batik mana paham gue" ucap Refal

"Hm... So mau bikin usaha apa"

"Gue pengen bikin usaha penerbit kebetulan gue suka baca buku juga akibat dari film ya karna gue aktor jadi kalo ada buku du penerbitan gue yang bisa jadi perfileman gue pasti tau kontrak dan struktur nya gimana" Jelas Refal

"So bisa di itung itung saham lo gede walau udh di bagi dia sama kak lisa, and kali buat gitu masih sisa sedikit lu mau buat apa"

"Coffe shop... " Hanya satu kata yang dilintas kan Refal sambil memaknai kebetulan sekarang mereka berdua melewati tempat dimana... Vio kecelakaan

"Ohh.... " Langit pun tau maksudnya refal ia hanya menjawab secukupnya walau sedikit merasa bersalah

Masih teringat jelas diingatkan Refal kalau ia bertemu dan suka pertama kali dengan Vio itu di sebuah coffe shop yang berada di jalan senopati

Rencana Refal adalah membangun coffe shop di sekitar daerah senopati yang kebetulan ada di jakarta Selatan

Dimana dulu orang yang masih di hati nya pernah bertemu dengan Refal untuk pertama kali nya

Saat pertama kali Refal melihat Vio jantung nya berdebar... Lekuk senyum Vio membuat Refal nyaman dan tak bisa melupakan nya sampai akhirnya sekarang datang kah wasiat dari pujaan hati Refal dulu

Jika Langit tau tentang tanggapan Refal yang seperti itu 'dulu' mungkin hati nya renyuh, sakit, perih, dan hancur sementara 'sekarang' ia hanya merasa bersalah akibat wasiat Vio sakit hati dan lainnya pun seperti sudah tak terasa

Dan sekarang akibat Refal dan Langit mengingat kejadian itu.. Hanya ada suasana sunyi di mobil itu, tidak ada yang berani bicara akibat kecanggungan yang terjadi tadi

☘☘☘

1 jam perjalanan akhirnya mereka sampai juga di bandung

"Huaa tulang gue pegel duduk sejam an njer" Keluhan langit

Berharap Kau Lah Takdir Ku (REVISI&END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang