chapter 49

54 25 0
                                    

Mengapa... Adit mengatakan hal itu... Entah adit waras atau tidak... Jelas itu masa lalu.. Trus mengapa ia katakan sekarang... Apakah masih ada candu yang tersimpan... Walau ia usaha menghilang kan candu itu

-Langit-
"Lo gila ya dit"
-aditya-
"Gue cuman bilang... Untuk ngelega in diri gue sbelum gue pergi ke toko"
-Langit-
"Hm.... Iya gue tau tapi itu udh lama kalo emang bener juga.. Udh gak sepantas nya di bahas lagi paham. "
-Aditya-
"Iya tau gak boleh di bahas lagi cuman gue gak lega... Gue ucapin ini ke elo bukan bokap lo... Lo tau kan artinya gak lega"
-Langit-
"Okay lo mau lega cuman gak pas situasi ini... Dan gak pake bawa kata 'Lo yakin mau ama refal' Apa itu artinya lega.. Kalo lega ya ungkapin aja tapi bukan berarti menghalangi paham lo goblok"
-Aditya-
"Ck iya gue tau bagian itu salah... Cuman refleks aja... Gue minta maaf dan gue udh lega makasih waktu nya bye"

'Tut... '

Langit tidak menyangka Aditya akan berucap seperti itu... Walau dia ingin lega tapi knp gak dulu knp sekarang di saat situasi tidak tepat... Dan kalau dia lega buat apa dia memakai kata penghalang itu... Langit benci kata-kata itu... Aditya egois... Sangat egois

"Arghh anjing serah lah dia ke tokyo ini" Umpat langit

☘☘☘

Setelah menenangkan diri dari emosi langit yang menggebu-gebu akhirnya wanita itu mandi untuk berangkat ke kantor

Tentu saja ia sedang merencanakan hari besar seperti biasanya... Akan ada meeting untuk kedepannya tentang perusahaan nya... Dan itu sudah di bahas dengan papa nya kemarin

Flashback on

"Pahh... " Panggil langit yang mencari papah nya

"Disini lan.. Di ruang makan" Sahut papa nya yang sedang membaca koran di malam hari

Setelah mendengar sahutan papa nya.. Langit pun segera menuju ruang makan.

"Ehm... Pah aku mau ngomong sesuatu" Ujar langit sambil menarik satu kursi untuk ia duduk

"Silahkan berbicara" Kata papa Reza yang masih tenang dengan membaca koran

"Jadi.. Aku berfikir buat mengembangkan perusahaan lebih jauh lagi.. Agar banyak investor dan masyarakat tertarik dengan progam kita" Jelas langit sambil memberi jeda

"Program kali ini bisa menarik seluruh anak muda yang ingin berkarya.. Entah dari bidang apapun"

"Jadi... Kamu membuat progam apa? Dan perusahaan kita bergerak di bidang teknologi.. Lalu dengan maksud kamu dari bidang apapun apa? Apakah kamu ingin membuat bidang terbaru di perusahaan? Apa itu gak terlalu rumit Lan?" Langit pun langsung di serbu oleh berberapa pertanyaan dari papah Reza

"Hm.. Satu satu ya pah... Kalo masalah progam aku pengen membuat progam di mana akan ada kesempatan buat anak muda membuat karya bagi masa depan mereka... Misalnya mereka membuat perusahaan tapi lewat naungan perusahaan kita yaitu Pratama company dimana mereka bisa berimajinasi tentang bidang yang akan mereka buat... Dan kita akan menilai hasil usaha mereka sebelum di publik masyarakat.. Mengapa kita harus nilai karena kita harus tau kualitas usaha mereka entah lewat barang atau kontak fisik.... Agar tidak mengecewakan orang lain" Jelas langit

"Hm.. Jadi kamu membuat semacam progam start up... Dimana mereka merintis karir mereka lewat naungan perusahaan kita.... Maksud kamu itu mereka membuat perusahaan di bawah naungan kita, bukan mereka yang bekerja di perusahaan kita kan" Tanya Reza meyakinkan ucapan langit

"Iyaa itu yang aku maksud... Dengan begitu semua orang yang menjadi pengangguran di luar sana akan mendapatkan kesempatan untuk mencoba.. Pasti akan di tes kemampuan mereka menjadi pemimpin atau ceo perusahaan mereka.... Dan kalau mereka untung.. Kita juga untung karena mereka di bawah naungan kita, bagaimana kalau banyak yang mencoba progam ini misalnya 1000 bahkan semua orang mencoba hal ini... Berarti kita juga akan untung banyak pahh.... Apalagi kalau progam dan perusahaan kita di dukung pemerintah... Kita bisa jadi perusahaan berkembang di Indonesia maupun dunia, bukannya hal ini akan memajukan perusahaan" Langit pun meyakinkan papah nya

Berharap Kau Lah Takdir Ku (REVISI&END) Where stories live. Discover now