68 - Misunderstanding

338 60 4
                                    

"Permisi! Aku pikir ada yang sal--"










DUARRRRRR!!!!


Setelah suara ledakan balon terdengar, sebuah poster tiba-tiba terbuka di hampir seluruh ruangan di barengi dengan lampu yang menyala terang.

Somi menutup mulutnya terkejut setelah melihat tulisan dari beberapa poster tersebut.

"SOMI! WILL YOU MARRY ME?"

"PLEASE, SAY YES!"

"I LOVE U!"

"I CAN'T LIVE WITHOUT YOU"

"I PROMISE ALWAYS PROTECT YOU UNTIL I DIE"

"SO, WHAT'S YOUR ANSWER?"

Itulah tulisan yang ada di dalam poster yang bergelantungan di hadapannya. Beberapa saat kemudian, Guanlin keluar memperlihatkan dirinya di hadapan Somi.

Dengan jas hitam rapi sembari membawa sebongkah bunga mawar merah, Somi tak tahan menahan tangisnya.

Guanlin yang melihat Somi terduduk menangis pun panik, "Kamu gak papa? Ada yang sakit?" tanya Guanlin khawatir.

"Aku terhura hu hu hu" balasnya masih dengan tangisan kencang, namun dengan sedikit senyuman.

"-,-" Guanlin memutar matanya, "Terharu" ucapnya lalu membantu Somi untuk duduk di bangku yang sudah ia siapkan.

Guanlin kembali berlutut dan mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, "Aku mencintaimu, Jeon Somi. Menikahlah denganku, em?" ucap Guanlin dengan penuh keyakinan sembari menodongkan cincin yang di keluarkannya sebelumnya.

Tangisan Somi semakin menjadi-jadi, "Maafkan aku..." balasnya sambil menundukkan kepala.

"Eh?" Guanlin tersentak kaget dengan balasan Somi. Guanlin membeku dan tak bisa berkata-kata seketika itu juga. Pelayan-pelayan di sana juga membelalakkan matanya tidak sengaja mendengar jawaban dari Somi.

"Maaf karena aku tak bisa menolakmu" sambung Somi kembali dengan senyuman di tengah tangisan bahagianya.

"Akhhh kau menakutiku--gumawo, Somi-ya. Aku sayang kamu" balas Guanlin sambil memeluk erat tubuh Somi.

"Aku juga,"

"Btw happy birthday!" kata Guanlin sambil memasang cincin di jari manis Somi. Somi merasa sangat bahagia hanya bisa menangis dan membalas pelukan Guanlin dengan erat.

---

Di rumahnya, Nara terus mondar-mandir tak jelas. Tubuhnya di dalam tapi pikirannya kemana-mana.

"Bisa gila gue gini terus akh" gumamnya bingung.

"Apa yang harus gue lakuin sekarang?" sambungnya masih dengan mondar-mandir di ruang tamu.

"Sebelum pernikahan itu terjadi, Somi bakal bunting duluan. Gimana dong?" Sesekali Nara melihat hpnya, namun di taruhnya lagi karena bingung harus melakukan apa.

"JANGAN IKUT CAMPUR ATAU TAKDIR AKAN BERUBAH."

"Ye, gue tau!" saut Nara jutek.

"Bukan hanya takdir Somi, tapi juga takdirmu"

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang