Pipip Pipip Buat Tanta!

63.8K 6.5K 1.8K
                                    

HUAAAA!! ADA YANG KANGEN, GAK??

Buat yang langasung loncat ke bab ini, aku mohon, please baca bab sebelumnya dulu. Hus hus dulu deh kalo yang main loncat. Baca dulu dari awal, sampe habis, sampe ketemu di bab ini. Kalau langsung loncat, ntar nggak dapat feel sama bawang goreng deh dalam ceritanya. Muehehe
Jangan langsung loncat yaaa huhu

Note: Ini bukan extra part. Tapi, anggap aja ini jackpot buat Tanta sebelum membaca extra part. Eitsss barengan itu, ada challenge nih buat Tanta. Bisa nggak ya di bab ini komentarnya tembus 500+?

Untuk visual, sebenarnya udah ada. Coba kalian tebak, siapa?

Tapi kalian maunya ada visual?

Atau nggak usah pake visual?

Sebelum baca, coba sebutin semboyan terlegend punya Selatan sejak orok

Happy Reading, Tanta! Challenge 500+ komentar pada bab ini!

.🐹🐭.

.🐹🐭.

.🐹🐭.

______

"Tembakan Super Hero!!" Bocah lelaki dengan topi berlogo spiderman merah itu mengarahkan mainan barunya pada gadis kecil di depannya.

Utara yang saat itu sedang membuat flower corwn di halaman depan, tepatnya di depan tanaman bunga asoka merah milik Lora, langsung dibuat terkejut atas perbuatan Selatan.

"Ata!!" Utara menutup wajahnya, berlindung dari tembakan air yang Selatan berikan.

Bocah lelaki itu tertawa, tawa cempreng yang membuat Utara kecil ingin melemparnya dengan batu. Tapi Utara masih ingat perkataan Mama, "kita nggak boleh jahat sama orang, apalagi sampai berbuat kasar".

"Ata, stop! Ata, jangan tembak lagi!" Utara melindungi wajahnya dari tembakan air yang Selatan kerahkan, bahkan flower corwn itu sudah tergeletak di atas tanah.

Selatan berhenti sejenak, "Aku dibeliin tembakan baru sama papa," Selatan memeletkan lidah. Nada bicara dan wajahnya penuh kepameran. Setelahnya, Selatan kembali mengerahkan tembakan air itu pada Utara.

"Ata jelek! Berhenti gak!" Utara menghalau air dari tembakan air Selatan yang katanya baru dibelikan papanya. Tapi dengan nakalnya lelaki itu kembali menembaknya.

"Berhenti aku bilang!"

Wajah Utara sudah basah, bahkan bagian depan bajunya juga ikut basah terkena cipratan air. Sedangkan Selatan, bocah kecil itu terus tertawa. Benar-benar menyebalkan. Ini yang sangat tidak Utara suka sejak kecil. Dimana setiap membeli mainan baru, maka rivalnya itu akan selalu pamer padanya. Seperti minggu lalu, Selatan yang baru membeli mainan Lego keluaran terbaru langsung menunjukannya dengan angkuh pada Utara. Tak ingin tinggal diam, Utara yang geram, langsung merebut dan melepas kepala Lego milik Selatan dengan naas. Dimana momen minggu lalu itu membuat Utara dan Selatan saling mencakar.

"Ata!!!" Utara berlari, Selatan masih menembaknya dari belakang.

"Ata selalu menang dari Uta, begitu seterusnya," Selatan mengeluarkan semboyan legendarisnya sejak dirinya berumur 5 tahun. Jangan lupakan suara tawa menyebalkannya yang selalu Utara benci sampai dia besar.

Utara & Selatan [#DS1 Selatan| END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang