Bab 4: Kehangatan Itu Kembali Dia Rasakan

1.2K 218 26
                                    

Dua hari menjalani OSPEK cukup menyenangkan di Jepang. Senior-senior yang berada  di kampus membantu semua mahasiswa baru untuk mengenal kehidupan kampus dan beberapa rahasia-rahasia yang tidak diketahui masyarakat luar kampus seperti peraturan-peraturan yang telah disahkan oleh rektor di luar peraturan Menteri Pendidikan. Kampus baru tempat Beomgyu akan menuntut ilmu memiliki peraturan tambahan yang harus ditaati seperti ketika ada hari istimewa, mereka wajib merayakan dengan berbagai acara yang belum pernah ia temui sebelumnya. Para senior memperlihatkan sebuah video ketika hari istimewa diadakan pada tahun lalu. Mereka berkemah di hutan dan melakukan beberapa misi untuk menambah nilai keterampilan bertahan hidup. Memang bukan prioritas tetapi kampus mewajibkannya.

Hari ini Beomgyu bertemu beberapa teman Korea. Dia tidak menyangka jika mereka juga tertarik untuk belajar di negeri tetangga. Tetapi ada satu orang yang cepat akrab dengannya. Hwang Hyunjin. Senior yang berada satu tahun di atasnya. Entah bagaimana mereka berakhir di taman kampus dan mengobrol begitu banyak dan terasa nyaman. Beomgyu merasa mereka sudah mengenal cukup lama tapi pada kenyataannya mereka baru bertemu kemarin.

“Apa kau tinggal di asrama?” Hyunjin bertanya.

“Tidak. Aku tinggal dengan bibiku.”

“Aku pikir kau tinggal di asrama. Kita bisa lebih mudah mengobrol setiap hari. Satu jam sebelum jam tidur kampus membebaskan mahasiswa untuk melakukan apapun, ya, kecuali hal yang negatif. Kau tahu.” Hyunjin tersenyum. Dia memerhatikan sisi wajah Beomgyu sejak tadi. Tertarik. Tapi dia tidak mau mengatakannya dengan tergesa-gesa. Mereka baru kenal. Akan lebih baik jika dia mengakui perasaannya pada Beomgyu ketika ia melihat hal yang sama pada Beomgyu. Tertarik padanya suatu saat nanti. Sebut saja di sedang jatuh cinta pada pandangan pertama.

“Aku ingin membantu bibi di rumah saat aku senggang. Jika aku tinggal di asrama, perjalanan yang harus kutempuh lumayan jauh dan melelahkan. Aku tidak mau membuang-buang waktu.”

“Apa kau siswa teladan saat di SMA?”

“Bukan. Tapi aku selalu berusaha melakukan yang terbaik.”

Hyunjin mengangguk. “Kau bisa meminta tolong padaku jika membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan dengan materimu nanti,” tawarnya.

“Terima kasih.”

“Sama-sama. Beomgyu,” panggil Hyunjin.

“Ya?”

“Selain aku, apa ada orang lain yang sudah akrab denganmu di kampus ini?”

“Iya. Ada.”

“Siapa? Apa dia juga senior?”

“Kami satu angkatan. Dia bukan senior.”

“Apa mungkin aku mengenalnya?”

“Kurasa tidak.”

“Siapa namanya?”

My ExWhere stories live. Discover now