Bab 13: Akhir Dari Awal - 「SELESAI」

1.6K 169 40
                                    

“Beomgyu, sekarang buka matamu pelan-pelan.”

Yeonjun mengulas senyum setelah selesai melepas perban yang membalut kedua mata Beomgyu. Dia  menoleh pada Taehyun lalu meyakinkan teman lamanya itu untuk tidak berpikiran buruk jika saja operasi Beomgyu gagal.

Beomgyu duduk di atas ranjangnya. Dia mengikuti perintah Yeonjun untuk membuka matanya secara perlahan-lahan. Semua anggota keluarga menantikannya dengan gugup dan tegang. Heyoung bahkan sudah terlihat siap untuk menangis.

“Bagaimana?” tanya Yeonjun. Dia melambaikan tangan di depan wajah Beomgyu. “Apa yang kau lihat?”

Taehyun meremas tangan Beomgyu. Menguatkan Beomgyu jika operasinya gagal. Meski pun Yeonjun sudah menjamin keberhasilannya, mereka tidak pernah tahu apa yang akan terjadi.

Beomgyu mengedipkan mata pelan, menggeleng, lalu air matanya turun perlahan-lahan.

Taehyun seketika menelan ludah pahit dan memejamkan mata. Dia tarik tubuh Beomgyu untuk didekapnya. “Tidak apa-apa.”

“Taehyun...”

“Tidak apa-apa. Meski pun kau tidak bisa melihat aku akan selalu ada untukmu. Tidak apa-apa. Kita akan berusaha lagi.”

Heyoung menangis. Harapannya pupus begitu saja. Dia sudah berdoa yang terbaik untuk keberhasilan operasi puteranya tetapi sepertinya Tuhan tidak mengizinkan Beomgyu untuk melihat untuk saat ini. Heyoung menangis dalam pelukan Woongyu.

Yeonjun terdiam. Dia kehilangan kata-kata.

“Sudah lama aku tidak melihat wajah tampanmu.” Beomgyu mendongak. Tersenyum manis hingga gigi-giginya terlihat menggemaskan. Kedua tangannya meremat jas pinggang Taehyun.

“Beomgyu?” Taehyun berkedip kebingungan.

Yeonjun sempat menahan napas karena prediksi dan keyakinannya ternyata tidak benar kini mendengus. Dia tertawa kemudian menjelaskan, “Putera Anda sudah bisa melihat, Nyonya, Tuan.” Dia melempar senyum lebar kepada keluarga Taehyun yang kini langsung bernapas lega.

“Ya Tuhan, kukira kau menangis karena masih tidak bisa melihat, sayang.” Heyoung mendekat. Menarik Beomgyu ke dalam pelukannya. “Ibu cemas.”

“Aku sudah bisa melihat ibu sekarang.”

“Ibu senang. Sangat senang.” Heyoung mencium rambut Beomgyu dengan pejaman mata syarat akan rasa lega yang luar biasa.

Keluarga mereka satu per satu mulai memeluk Beomgyu sambil mengucapkan selamat dan berbagai ungkapan rasa syukur dan bahagia yang lain.

Kini Beomgyu menoleh kembali pada Taehyun. Lelaki itu masih terpaku memerhatikannya.

“Kenapa wajahmu jadi bodoh begitu?”

“Hah? Apa?”

Beomgyu berdecak. Dia tarik satu tangan Taehyun dengan kasar. Dia rangkum kedua pipi laki-laki itu. “Bodoh!” makinya sebelum mencium bibir Taehyun.

“Ya Tuhan mataku!” pekik nyonya Kang. Beliau segera berbalik dan pergi keluar kamar disusul anggota keluarga yang lain beserta Yeonjun dengan tawa menemani mereka.

Beomgyu menarik wajahnya menjauh. Tangan Taehyun menggenggam tangan kirinya yang masih berada di atas kulit pipi lelaki itu. “Aku sudah bisa melihat sekarang,” kata Beomgyu dengan bahagia. “Dan semua ini juga karenamu. Kau selalu menemaniku. Kau ada untukku. Kau mendukungku, merawatku, bahkan kau juga rela begadang sepanjang malam untuk menjagaku.” Beomgyu menghimpit kedua belah bibirnya. Kedua matanya berkaca-kaca menahan tangis. “Kau yang selalu menguatkan aku. Terima kasih. Terima kasih banyak...,” suaranya parau dan gemetar.

My ExWhere stories live. Discover now