Bab 6: Perasaan Cemburu yang Tersembunyi

1.1K 184 19
                                    

Beomgyu menggelar tikar ke atas rumput hijau di atas bukit. Sedangkan Taehyun sibuk memindahkan barang-barang bawaannya dan tas besar milik Beomgyu dari mobil ke atas tikar yang sudah selesai digelar.

Beomgyu mengambil tas kemudian membukanya. Dia duduk di atas kedua tungkainya. Memeriksa apakah makanan kering yang sudah ia siapkan dari rumah tumpah ke dalam tas atau tidak.

“Sudah selesai. Kita jalan-jalan dulu bagaimana?” dia mendongak meminta pendapat Taehyun.

“Tentu. Kalau begitu tunggu sebentar aku akan meminta petugas untuk menjaga barang-barang kita.”

Beomgyu mengangguk menatap punggung Taehyun yang menjauh. Sambil menunggu, Beomgyu memutuskan untuk berdiri dan berjalan pelan mendahului Taehyun untuk mengelilingi bukit ini. Dia berhenti lalu berjalan pelan sambil mengamati suasana bukit di sekelilingnya.

“Kau ingin pergi sendiri tanpaku?” Taehyun datang dan tanpa izin lelaki itu menggenggam tangan Beomgyu. “Kenapa?” tanyanya saat Beomgyu menunduk memerhatikan tautan tangan mereka.

Beomgyu menggeleng pelan.

“Ayo kita nikmati hari istimewa ini!” senyuman lebar tersemat pada bibir Taehyun. “Akhirnya setelah penantian panjang aku bisa benar-benar berkencan denganmu.”

“Apa maksudmu? Dulu kita juga pernah berkencan, ini bukan pertama kalinya.”

“Benarkah? Aku lupa.”

Beomgyu tidak menjawab. Dia melihat pohon-pohon hijau berbunga ungu berdiri di sepanjang sisi jalan setapak yang kini sedang mereka lintasi. Ada banyak orang berkunjung dan melintas. Bukit Nasume menjadi destinasi wisata langganan masyarakat kota untuk menghabiskan hari libur bersama keluarga atau pasangan mereka. Ada juga sahabat dan teman. Bahkan anak-anak pun ikut datang untuk bermain.

Beomgyu menoleh ketika mendengar desahan napas Taehyun. Lelaki itu tersenyum sambil mendongak menatap bunga-bunga ungu yang mekar di atas pohon. “Ada apa?” Beomgyu mengangkat kedua alisnya pelan.

“Tidak. Aku sangat bahagia. Berjalan denganmu seperti ini rasanya seluruh penat yang kudapat akhir-akhir ini terbang entah ke mana. Rasanya sangat lega.” Taehyun menoleh. “Bagaimana denganmu? Apa kau senang kita bisa keluar bersama?”

“Ya. Aku senang.”

“Wajahmu tidak mengatakan hal yang sama.” Taehyun berhenti. Mencegah Beomgyu untuk terus berjalan dengan menarik tangannya. “Katakan ada apa?”

“Ada apa? Tidak ada apa-apa. Sudahlah, ayo. Aku ingin melihat air terjun.” Beomgyu melepaskan tangannya dari genggaman Taehyun lalu berjalan mendahului lelaki itu. Dia tidak mau memberitahu apa yang ada di dalam pikirannya. Beomgyu tidak ingin merusak kencan mereka.

Taehyun menghampiri Beomgyu yang kini sudah berdiri di belakang pagar batang kayu berdiameter dua kali lipat dari paha manusia menghadap ke arah air terjun dari tebing di seberang bukit. Benar-benar indah!

My ExWhere stories live. Discover now