[12] G E V C I A - Dylan

25.2K 2.2K 1K
                                    

•Jangan lupa
voted & komen

Author harap kalian membaca cerita ini, bukan karena unsur terpaksa, tetapi untuk menikmati alur di setiap part yang ada•

#Typo betebaran^^

•••

Notes :
Cerita ini mengandung pencampuran dua gaya bahasa untuk menyesuaikan karakter umur dan kondisi scene di setiap bagian alur.

——🍁Ddu du ddu du - Blackpink

"Terikat seutas janji yang mampu merebut kebebasan dari apa yang kita sukai, dan memilih untuk diam, berusaha mengikuti setiap alur yang dibuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terikat seutas janji yang mampu merebut kebebasan dari apa yang kita sukai, dan memilih untuk diam, berusaha mengikuti setiap alur yang dibuat."

🌧KEBERUNTUNGAN APA SEBUAH KESIALAN?🌧

"APA?!" teriak seorang gadis menggema dalam seisi ruangan. Dia tampak tidak percaya dengan ucapan yang dia dengar barusan.

"Enggak mau, ih!" rengek Keysia, memasang raut wajah memelas dan menghentakkan kedua kakinya, seraya melempar pandangan penuh kekesalan kepada dua pria di hadapannya saat ini.

"Cia mau kuliah, Cia harus kerja. Cia butuh duit, skincare Cia stoknya mau habis. Cia sekarang harus hemat, kalau enggak kerja enggak bisa hidup." Keysia menjatuhkan kedua tangannya tepat di dada bidang Gevin, lalu memukul-mukulnya.

"Please, kenapa harus dihukum tinggal di rumah seharian, sih? Hiks. Cia, enggak mau!" rewel Cia terdengar sangat manja. Namun, ini adalah sifat asli gadis itu, jika benar-benar berada di posisi tidak berdaya.

"Dylan, aku tahu ini semua dari idemu dan mampu membuat Omku terhasut. Kenapa kau sangat menyebalkan, sih! Dylan Wang-ku tidak seperti itu. Apalagi, Dilan-nya Milea. Dia juga tidak sepertimu, yang memiliki wajah sangat kaku. Sepertinya wajahmu itu perlu dipanaskan biar meleleh," racau Keysia kembali mampu membuat sang pemilik nama menatapnya datar dalam hati pria itu sedang mengumpat namanya saat ini.

"Sepertinya ada yang keliru dari perkataan Anda barusan. Karena pada dasarnya, saya dan kedua aktor yang bernama Dylan yang Anda sebutkan barusan adalah tiga orang yang berbeda. Jadi, berhenti menyamakan saya dengan mereka. Kalau begitu saya permisi, ada yang harus segera saya kerjakan." Dylan sukses membuat Keysia tercengang. Sebaliknya, pria itu memilih berjalan keluar meninggalkan kamar dan menyisakan dirinya dengan Gevin di dalamnya.

Beralih ke Keysia yang saat ini memutar pandangannya menatap kedua bola mata Gevin dan kembali memasang wajah sedihnya, berharap keinginannya dapat terkabul.

"Cupat bear," cicit Keysia terdengar sangat hati-hati.

"Buang saja jauh-jauh, ekspresimu itu! Karena akan semakin menambah kesan jelek di wajahmu," ujar Gevin telak, memutar tubuhnya. Beralih, memperbaiki ikatan dasinya dari pantulan kaca.

Tuan Muda Gevindra [COMPLETED] Where stories live. Discover now