Part 20: Lyla (2)🌺

89 7 1
                                    

Semakin lama kamu mengenal satu sama lain, maka semakin kamu tahu kekurangannya. Tinggal bagaimana kamu menyikapinya. Tetap tinggal atau pergi.

-Lyla Azzahra
(AZALEA)

🌺🌺🌺

Dering notifikasi pesan berebut masuk. Ku baca dari pemilik pesan, Lyla Azzahra. Dia terus memberitahu bahwa malam ini aku harus mengantar nya mencari undangan untuk pernikahannya.

Padahal waktu pernikahan masih beberapa bulan lagi. Lyla memang seperti itu, apa-apa sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Katanya biar gak kelupaan. Maklum lah dia sedikit pelupa.

Jam menunjukkan pukul 4 sore satu jam lagi praktik dirumah sakit berakhir. Pulang lebih adalah hal yang paling aku sukai. Ya karena jarang sekali aku pulang lebih awal. Malah hampir tidak pernah. Jam 10 malam pun itu yang paling awal.

Masih ingat dengan Syahla, gadis kecil yang tengah mengidap penyakit kanker. Dan kemarin dia telah menunjukkan kesehatan yang telah sedikit demi sedikit membaik.

Walau pada awalnya gadis kecil itu nampak masih lemah karena operasi yang bulan lalu ia lakukan. Semuanya prosedur kesehatan yang dilakukan berjalan lancar. Tinggal masa penyembuhan nya yang terbilang cukup lama.

Aku masih belum bisa memenuhi janji ku pada Syahla. Mengingat kondisi Syahla yang memerlukan banyak istirahat menjadi salah satu alasan ku.

Namun untuk mengganti janji untuk mengajak nya bermain bersama, aku memberikan sebuah mainan dokter-dokteran untuk Syahla. Karena dia pernah bilang padaku, bahwa Syahla kelak dewasa ingin menjadi seorang dokter.

Ku hampiri Syahla di bilik nya, dia nampak tertidur pulas. Ada sang Ayah yang menemani dirinya. Aku tak ingin mengganggu Syahla, ku titipkan mainan itu pada Ayah nya.

Aku memutuskan untuk kembali ke ruangan ku. Bersiap untuk pulang. Segera ku kemasi barang-barang ku. Lalu beranjak keluar rumah sakit.

🌺🌺🌺

"Lea udah belum dandannya. Ayo buruan," pekik Lyla di depan kamar.

Tumben banget sih anak itu biasa nya juga langsung nyelonong masuk.

"Masuk aja kali, ngapain harus teriak-teriak sih?"

"Enggak mau nanti makin lama kamunya."

"Aku nya yang lama atau kamu yang takut tertidur kalau lihat kasur?" ujarku dengan sedikit menggoda nya.

Lyla selalu berkata kalau lihat kasurku bawaannya dia tak mau pulang. Ada ada saja.

"Ish jangan mengada-ada kamu Lea. Aku ngambek nih."

Aku hanya menertawakan Lyla yang pura-pura merajuk. Kapan lagi bisa menggoda dirinya.

"Ya udah yuk berangkat," ajak ku pada Lyla yang tengah menyenderkan bahunya di samping pintu.

"Ish lama sekali kau Lea," jawabnya dengan menyilangkan tangan nya di dada.

Buru-buru ku gandeng tangannya, "udah ayo sekarang nanti keburu macet di jalan."

Kami berjalan keluar rumah. Mengambil mobil, lalu Lyla melajukan mobil meninggalkan pekarangan rumah. Di perjalanan kami saling bercerita mengenai hal-hal nyeleneh yang pernah kami lakukan.

AZALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang