Part 4: Pulang🌸

225 49 3
                                    

"Tiada tempat paling nyaman kecuali rumah keluarga."

-Azalea

🌸🌸🌸

Setelah acara seminar siang tadi, aku bergegas pulang ke rumah. Setelah mendapat teror pesan dari ibu yang menyuruhku segera pulang.

Jangan tanya bagaimana Rangga. Rangga telah ku turunkan di rumah sakit. Aku yang telah mengantongi izin cuti dari pihak rumah langsung bergegas pulang.

Perjalanan pulang memakan waktu cukup lama, sekitar 3 jam lebih akibat macetnya jalanan kota. Sampai di rumah tepat setelah adzan maghrib.

Terdapat beberapa mobil berjejer rapi di samping rumah, ku yakini milik saudara-saudara ayah dan ibu. Mobil ku parkirkan diantara mobil-mobil ini, melangkah keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah.

Baru saja menginjakkan kaki di depan pintu, sudah terdengar suara ramai di dalam sana.

"Sepertinya cuma aku yang terlambat." Gumamku.

Langsung saja ku dorong pintu dan mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum, Lea pulang."

"Wa'alaikumsalam," Jawab mereka serempak seraya menoleh ke arah pintu.

Terlihat Tante Mira, si kembar --- anak dari Mbak Nadia menantu Tante Mira. Terkecuali Ayah, Ibu, abang. Dimana mereka?Clingak-clinguk mencari keberadaan mereka.

"Wah Azalea kok baru pulang sih. Daritadi kamu udah ditungguin sama ayah ibu mu, Nak," ujar Tante Mira

Aku hanya tersenyum lalu mendekati Tante dan Mbak Nadia yang tengah mengawasi si kembar bermain.

"Hehehe iya Tante. Tadi dijalan macet banget," ujarku sembari menyalami mereka berdua.

"Betul juga, maklum jam nya pulang kerja jadi macet," imbuh tante.

"Halo Atira dan Aira," ku cubit gemas pipi sikembar ini.

"Hai juga Tante doktel," jawab mbak Nadia menirukan suara anak kecil.

"Sibuk banget ya kamu ini Lea," cetus mbak Nadia.

"Hehehe iya mbak banyak pasien di sana," jawab ku tanpa menoleh pada mbak Nadia karena aku sibuk menggoda kedua bocah kembar ini.

Ku cium gemas pipi mereka, "Ulululu... gemas nya kalian."

Saat ini si kembar usianya menginjak dua tahun, sedang aktif-aktif nya si anak jadi sangat butuh penjagaan ekstra. Kebayangkan betapa repotnya menjaga dua anak sekaligus. Si kembar ini putri dari Mbak Nadia dan Kak Yudhi.

"Ah iya Tan, ayah sama yang lain kemana kok gak kelihatan disini?"

"Yang lain lagi sholat jamaah. Yaudah kamu ke atas gih. Bersih-bersih habis itu turun kita makan malam," titah tante.

"Iya Tante, Lea ke atas dulu."

Aku mengangguk pelan lalu pamit ke kamar di lantai atas.

Sampailah aku dikamar, kamar yang bernuansa putih dengan sentuhan abu-abu pada dinding nya. Tak banyak ornamen-ornamen menghiasi dinding hanya sebuah jam dinding dan lukisan-lukisan. Yang berubah hanya sprei yang diganti. Walaupun diganti warnanya tetap sama putih dan warna abu-abu untuk selimut.

🌸🌸🌸

Kamar ini masih tetap sama saat pertama kali ku tinggalkan sebelum pindah ke apartemen dekat RS. Ayah yang menyuruhku menyewa apartemen dengan beralasan, karena perjalanan dari sini ke tempat ku bekerja yang lumayan jauh. Jam pulang kerja pun bisa hingga larut malam. Mereka khawatir jika aku pulang sendirian tengah malam.

AZALEAWhere stories live. Discover now