Part 16: Tradisi Pembaretan

129 10 3
                                    

Sebuah kebetulan ataukah takdir Tuhan yang membuat diriku kembali bertemu dengan mu setelah sekian lama dipisahkan oleh takdir.

-Azalea Quinsha

📍Pantai Pasir Putih.

Pembaretan prajurit Kostrad sebagai bentuk pengukuhan dan penerimaan para prajurit TNI AD menjadi bagian dari keluarga Kostrad.

Kurang lebih 3 bulan mereka melakukan latihan dan serangkaian pembinaan, kini saatnya tiba dimana hari yang mereka tunggu akan terlaksana. Hari dimana mereka resmi bergabung dengan Kostrad.

Hari ini pantai terlihat lebih ramai dari biasanya. Mungkin karena masyarakat sekitaran sini tahu bahwa hari ini akan dilangsungkan upacara pembaretan maka mereka pun turut antusias ingin melihatnya secara langsung.

Banyak tentara beserta ibu-ibu persit yang baru saja tiba. Dan juga telah ramai berdatangan orang tua dan sanak keluarga dari para calon tentara.

Selagi menunggu acaranya dimulai, Lea dan Annisa memilih untuk berjalan-jalan menyusuri pantai ini. Rasanya sudah terlalu lama tidak mengunjungi pantai, karena kesibukan di rumah sakit yang menyita banyak waktu.

"Wah pemandangan nya bagus. Lea fotoin aku ya," ucap Annisa saat melihat hamparan pasir putih yang bersih tanpa sampah.

"Boleh. Tapi satu jepretan Rp. 50.000 ya,"

"Gampang nanti biar dibayar kak Narendra," potong Annisa dengan menggoda Azalea.

Ekspresi muka Azalea langsung berubah, sementara Annisa dia tertawa terbahak-bahak karena sukses membuat Azalea kesal.

"Cepetan siniin kameranya!"

Annisa tak berhenti tertawa, "Hahaha gitu dong ini kamera nya."

Azalea mulai menggerakkan kamera tersebut, mencari view di tepian pantai. Azalea mulai memotret Annisa sebanyak mungkin, agar nantinya Annisa tidak meminta Azalea untuk memotretnya lagi.

Ada yang aneh, saat Azalea fokus pada pantai di ujung sana. Azalea kembali melihat sosok laki-laki yang ia lihat beberapa bulan yang lalu. Entah mengapa Azalea yakin bahwa dia laki-laki yang di seminar dan di rumah makan itu.

"Dia lagi?" monolog Azalea terheran-heran.

Annisa mendekati Azalea dia hendak mengajak Azalea untuk kembali ke tempat acara.

"Le... Lea ayo balik ke sana. Ini barusan aku disuruh balik sama Rangga."

Tak ada sahutan dari Azalea, Azalea terus memandang di pantai. Karena kesal Annisa sampai-sampai berteriak tepat di telinganya.

"Dokter Azalea Quinsha!"

"Astaghfirullah kamu mengagetkan ku Annisa!" Azalea terkejut.

"Ya habisnya kamu diajakin balik malah bengong! Mikir apa sih kamu?"

"Hayo pasti mikirin kak Narendra kan!"

"Enggak lah,"

"Udahlah ngaku aja Lea..." Annisa terus menggoda Azalea.

Azalea nampak salah tingkah mendengar nama Narendra, "Enggak! Yaudah katanya ngajak balik ayo!"

Di jalan Annisa terus menggoda Azalea dengan terus menyebut nama kakaknya. Dua orang prajurit menghampiri Azalea dan Annisa lalu membawa mereka ke tempat yang telah disiapkan.

AZALEAWhere stories live. Discover now