Part 22: Hal Tak Terduga (2)🌺

95 9 2
                                    

Terima kasih telah bersedia bersama walaupun itu sebentar.

-AZALEA

🌺🌺🌺

Suasana mall ramai seperti biasanya. Lalu lalang orang memadati pusat perbelanjaan ini. Tak pandang bulu. Mulai dari anak-anak hingga orang tua ada disini

Aku dan Atha berada di salah satu toko perlengkapan anak. Atha tengah sibuk memilih boneka dan aku sibuk memilih baju anak anak.

“Bagus yang mana?” tanya Atha dengan membawa dua boneka. Satu boneka panda dan satu boneka beruang.

“Panda.”

Jawabku tanpa menoleh padanya. Karena aku sibuk memilih beberapa setelan baju dan dress untuk Rania.

“Ah, ini pasti cocok untuk Rania. Warnanya juga lucu,” gumamku sendiri saat memilih beberapa dress.

Saat aku tengah asik memilih baju, Atha mendekati ku.

“Bagaimana sudah dapatkan semua bajunya?”

“Iya udah semua. Ini coba kamu lihat dulu,” jawabku dengan menyodorkan beberapa baju dan dress untuk Rania.

“Bagus enggak?” tanyaku saat Atha melihat baju yang ku tunjukkan.

Atha mengangguk pelan dan tersenyum singkat.

“Kalau menurut kamu bagus saya ikut saja. Saya percaya apapun pilihan kamu itu pasti bagus untuk digunakan Rania.”

Pipiku memanas. Ah mengapa aku senang Atha menyukai pilihan ku?

“Emm baiklah kalau begitu. Ayo ke kasir,” ajakku.

Atha mengangguk, dia mengikuti ku ke meja kasir. Semua barang dan baju-baju telah dihitung. Setelah Atha membayar semua barang kami beranjak ke restoran.

Skincare dan beberapa lipstik telah habis,” gumam ku saat teringat beberapa keperluan pribadi ku yang telah habis.

Mumpung berada di sini, ku putuskan untuk sekalian mampir ke outlet kosmetik yang sudah menjadi langganan ku. Sungguh untuk kebutuhan wanita satu ini tidak dapat ditunda-tunda.

Sepertinya Atha mengetahui bahwa aku sedang bergumam, “Apa ada sesuatu yang ingin kamu beli?”

“Ah iya, aku mampir ke toko kosmetik sebentar. Sebaiknya kamu langsung ke restoran saja. Nanti aku menyusul,” jawabku terus terang.

“Saya ikut saja.”

“Beneran mau ikut? Aku lama lho kalau milih kosmetik,” tanyaku lagi sekedar memastikan takutnya nanti ia malah kabur karena menunggu ku lama di sana.

“Saya sudah terbiasa menunggu Quin,” jawabnya dengan sedikit kekehan.

“Ah yasudah. Ayo!”

🌺🌺🌺

Atha lalu mengekori ku menuju toko kosmetik. Dan lagi Atha mencoba mengingatkan ku saat semasa kecil. Dulu kami berdua sering mengunjungi mall bersama. Selalu bersama. Bukan apa-apa dulu sampai-sampai orang selalu berkata, ‘jika ada Lea pasti ada Atha disana.’ Ah benar-benar menggemaskan.

AZALEAWhere stories live. Discover now