-Accio Love (2)

1.9K 208 25
                                    

Title : Accio Love
Rate : T
Word count : 2434
Type : Twoshots
[Thursday, January 14th, 2021 : 12.28 am]
___________________________________________

Lima tahun telah berlalu sejak Hermione lulus dari Hogwarts. Dan itu berarti sudah lima tahun juga ia hidup tanpa Draco. Namanya kini disegani sebagai salah satu Pahlawan Perang. Sebagai otak dari trio emas, tidak sedikit tawaran pekerjaan yang datang padanya. Dan pilihannya jatuh kepada tawaran dari kementrian. Jadi, di sinilah ia sekarang, mengetuk pintu Mentri Sihir Kingsley Shacklebolt untuk menjawab panggilannya.

"Ms. Granger," sapa Kingsley. Hermione tersenyum sopan.

"Kau memanggilku, Minister?" tanya Hermione. Kingsley mengangguk, menyuruh Hermione masuk dan duduk di kursi tepat di depannya.

"Ada yang ingin kubicarakan denganmu," jawab Kingsley.

"Apa itu?" tanya Hermione penasaran. Kingsley menimbang sejenak sebelum menjawab.

"Aku tahu kau belum terlalu lama bekerja di sini. Tapi menurutku lima tahun adalah waktu yang lebih dari cukup untuk menilai hasil kerjamu. Aku ingin kau menggantikanku," jawab Kingsley seraya menatap Hermione serius. Hermione diam. Otaknya mendadak berhenti bekerja, lupa kalau ia harus mengirim sinyal pada indera yang lain.

"Kenapa?" tanya Hermione saat otaknya akhirnya ingat akan tugasnya.

"Karena aku pikir kau mampu. Dan aku yakin seluruh masyarakat sihir juga akan berpikir demikian. Bagaimanapun juga kau adalah pahlawan perang, otak dari trio emas. Dan the brightest witch of your age," jawab Kingsley mantap.

"Tidak, bukan itu. Maksudku, kenapa aku harus menggantikanmu? Kau mau kemana?" tanya Hermione lagi.

"Kau tahu sudah waktunya aku berhenti. Umurku tidak semuda kau, Hermione," jawab Kingsley seraya terkekeh pelan. Hermione ikut tertawa kecil.

"Baiklah, aku akan melakukannya. Sebuah kehormatan untuk menggantikan orang sehebat dirimu, Minister," ucap Hermione setengah bercanda. Kingsley kembali tertawa pelan.

"Kehormatan itu milikku, Ms. Granger. Untuk digantikan oleh penyihir sepintar dirimu adalah sesuatu yang sangat menenangkan," jawab Kingsley.

***

"Minister Granger, eh?" sapa Harry meledek. Hermione tertawa seraya memukul Harry pelan.

"Berhenti menyebutku seperti itu, kau manusia menyebalkan!" jawab Hermione di sela tawanya. Harry ikut tertawa.

"Apa kau senang?" tanya Harry setelah tawa mereka berhenti. Hermione mengernyit.

"Apa maksudmu? Tentu saja aku senang. Tidak semua orang bisa mendapat kehormatan untuk menjadi mentri sihir," jawab Hermione setengah bercanda.

"Bahkan anak yang terpilih seperti kau tidak bisa mendapatkannya," lanjut Hermione meledek Harry. Harry kembali tertawa.

"Kau juga menyebalkan kau tahu?" ucap Harry. Hermione hanya menjulurkan lidahnya, meledek.

"Serius Hermione, apa kau senang?" tanya Harry lagi. Hermione diam, menatap Harry.

"Aku benar-benar tidak mengerti maksudmu, Harry. Apa aku terlihat tidak senang?" Hermione bertanya balik. Harry mengedikkan bahunya.

"Entahlah, aku hanya merasa kau agak berubah. Semua dari dirimu terasa berbeda. Tawamu, senyummu, semuanya. Seperti dipaksakan? Kau seperti dipaksa hidup?" jawab Harry. Kekhawatiran tersirat jelas dari suaranya. Hermione terdiam. Ia menunduk, memalingkan wajahnya dari Harry.

Le Scénario (Dramione Oneshots)Where stories live. Discover now