-An Abandoned Malfoy?

2.1K 186 43
                                    

Title : An Abandoned Malfoy?
Rate : T
Word count : 1548
Type : Oneshot
[Saturday, May 8th, 2021 : 01.18 am]
___________________________________________

"Sial. Sepertinya aku berada di tahun yang salah," gerutu Scorpius. Ia menatap sekelilingnya, mengernyit saat menyadari ia tak mengenali satu pun manusia yang lewat. Dalam hati, ia terus mengutuk dirinya sendiri. Padahal, tadinya ia hanya ingin kembali ke tahun sebelum adiknya lahir. Ya, ia berencana menggagalkan kelahiran adiknya. Siapa suruh orangtuanya menghadiahkannya adik yang sangat menyebalkan? Itu bahkan lebih pantas disebut sebagai kutukan daripada hadiah, cibirnya dalam hati. 

"Apakah ini Hogwarts? Tempat ini sama sekali tidak berubah," kekehnya saat akhirnya ia menyadari kemana timeturner ibunya membawanya. Ia memutuskan untuk melihat-lihat sebelum kembali. Namun, saat ia baru saja melangkahkan kakinya, seseorang menabraknya dengan keras dari belakang. 

"Hei! Tidak bisakah kau lebih ha-"

Teriakannya terputus saat ia berbalik untuk melihat wajah gadis yang menabraknya.

"Maaf," ucap gadis itu buru-buru. Scorpius terdiam sejenak, tidak mengerti bagaimana reaksi yang tepat untuk situasi aneh ini.

"Mum?" gumamnya akhirnya. Hermione menatap Scorpius aneh. 

"Maaf?" 

"Apakah aku berada di masa sekolah Mum dan Dad?" gumam Scorpius tak mengindahkan kebingungan Hermione. Scorpius lalu menyeringai ke arah Hermione, membuat Hermione semakin heran. 

"Apakah kau benar-benar Hermione Granger?" tanya Scorpius memastikan. Hermione merasa seperti orang bodoh sekarang. Atau mungkin orang di depannya saja yang aneh? Jadi, apa ini? Ia sedang berbicara dengan orang aneh. Tidak, ia sedang berbicara dengan Malfoy dan Malfoy memang selalu aneh.

"Apa kepalamu terbentur sesuatu, Malfoy? Atau apa kau memang selalu seaneh ini?" sinis Hermione. Scorpius tampak terkejut.

"Kau mengenalku?!" tanyanya antusias.

"Apa kau menjadi gila karena tim-mu kalah dari Hufflepuff kemarin?" tanya Hermione tak mengerti.

"Aku? Tapi aku tidak pernah kalah melawan Hufflepuff," jawab Scorpius bingung.

"Apa kau sedang berusaha mengalihkan pembicaraan? Tapi aku tidak mengerti. Kenapa kau bisa mengenalku? OH! Apa kalian sudah bersama sekarang? Dan kau sudah membayangkan akan melahirkanku? Kau sangat manis, Mum," racau Scorpius. Hermione menatap Scorpius tak percaya. Ia mulai mempertanyakan hidupnya. Apa-apaan ini. Dalam tujuh belas tahun hidupnya di dunia, bisa-bisanya ia memiliki hari seabsurd ini?

"Apa kau salah makan? Kenapa aku bisa tidak mengenalmu? Apa kau pikir kau tidak cukup menyebalkan untuk dikenal oleh seluruh sekolah? Atau apa kau pikir orang akan dengan mudah melupakan siapa yang diubah menjadi seekor musang oleh Profesor Moody?" balas Hermione.

"Lagipula kau pikir siapa yang kau panggil Mum? Kau pikir aku mau melahirkan anak sepertimu? Tolong sampaikan rasa prihatinku pada Narcissa Malfoy," lanjutnya jijik. Scorpius memasang ekspresi terluka.

"Aw, itu cukup menyakiti hatiku," balas Scorpius. 

"Jadi kau pikir aku adalah Draco?" Scorpius lanjut bertanya setelah akhirnya menyadari ia sudah menyebabkan banyak kebingungan. Ia terkekeh pelan. Benar juga, ia memang sangat mirip dengan Draco. Tidak, bukan. Ia adalah cetak biru Draco, hasil fotokopi mungkin? 

"Apa Malfoy memiliki penerus lain?" tanya Hermione sarkastis. 

"Yah, sebenarnya mereka punya," jawab Scorpius asal. Otaknya gagal memikirkan jawaban lain. Tentu saja ini adalah kebodohan besar kalau ia mengira Hermione akan memercayainya begitu saja.

Le Scénario (Dramione Oneshots)Where stories live. Discover now