-Promise?

1.6K 122 39
                                    

Title : Promise?
Rate : T
Word count : 1398
Type : Twoshots
[Sunday, April 11th, 2021 : 05.14 pm]
___________________________________________

Draco menatap Hermione kagum. Hermione-nya terlihat sangat cantik dalam balutan gaun putih panjang. Tatanan rambutnya mengingatkan Draco akan tatanan rambut gadis itu saat yule ball di tahun keempat mereka dulu. Hermione-nya tersenyum menuju altar, membuat Draco ikut tersenyum penuh cinta.

"I know you love her, but it's over, mate," bisik Blaise seraya menepuk pundak Draco pelan, berusaha menghiburnya. Matanya menatap Draco sedih.

[Aku tahu kau mencintainya, tapi semuanya sudah selesai, mate.]

Draco tersentak. Rasa sakit menusuk relung hatinya saat kenyataan kembali menghujam kesadarannya. Ah, ya. Gadis kesayangannya itu kini akan menjadi milik orang lain. Gadis cantik itu sudah bukan lagi Hermione-nya. Hermione tak lagi menjadi miliknya. Andai Hermione masih menjadi miliknya, senyum gadis itu kini akan terarah padanya. Binar bahagianya pasti tertuju padanya. Bukan pada pria Weasley yang tak pernah ia sukai sejak dulu itu. Altar itu seharusnya menjadi miliknya. Pernikahan ini seharusnya menjadi hari bahagianya.

"That should be me holding her hands, that should be me feeling her kiss," bisik Draco lirih. Blaise menatap Draco prihatin.

[Seharusnya itu aku yang menggenggam tangannya, seharusnya itu aku yang merasakan ciumannya.]

"Then that should be you fighting for her. But in fact, you didn't. You let her go," balas Blaise mengingatkan. Sekali lagi kesadaran menampar Draco. Ia kembali menyalahkan dirinya. Mengutuk kebodohannya karena sudah membiarkan gadis itu pergi, karena lebih memilih merelakan daripada memperjuangkan. Andai ia tahu rasanya akan sesakit ini, tentu saja ia tak akan pernah melepaskan Hermione.

[Lalu itu seharusnya kau yang memperjuangkannya. Tapi nyatanya, kau tidak. Kau membiarkannya pergi.]

"Kau akan baik-baik saja, mate," hibur Blaise. Draco hanya mengangguk mengiyakan, tak lagi berniat memperpanjang obrolan. Walaupun dalam hati ia tahu, ia tidak akan pernah sama lagi.

***

"Draco."

"Ya, Father?"

"Kudengar kau berkencan dengan Ms. Granger?" 

Draco merasakan tubuhnya menegang. Oh, tidak. Bagaimana Lucius bisa tahu? Ia pikir mereka sudah menyembunyikannya dengan baik selama ini?

"Seriously, Son? Menjalin hubungan dengan seorang gadis muggleborn? Apa kau pikir itu adalah hal yang pantas dilakukan oleh seorang penerus Malfoy?" tanya Lucius dingin. Draco menunduk dalam.

[Serius, Son?]

"Supremasi darah sudah lama dihapus, Father," ucap Draco pelan, masih tak berani menatap Lucius.

"Dan kau pikir aku peduli? Sanctimonia Vincet Semper," balas Lucius mengingatkan.

[Purity will always conquer - Kemurnian akan selalu menaklukan(?)]

"Aku tidak akan pernah menerima kehadiran darah lumpur di rumah ini, Draco. Memiliki penerus seorang darah campuran akan menjadi penghinaan terbesar untukku," lanjutnya tajam. Draco menatap Lucius marah.

Le Scénario (Dramione Oneshots)Where stories live. Discover now