Capítulo 04 : un nuevo secreto

2.1K 351 437
                                    

Chapter IV : A New Secret

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter IV : A New Secret

"I thought about how there are two types of secrets: the kind you want to keep in, and the kind you don't dare to let out." —Ally Carter

.

.

.

Wonwoo tidak pernah memahami Mingyu.

Sedikitpun, tidak ada satu bagian dalam otaknya yang bisa menerjemahkan seberapa aneh Dorado termuda di antara empat anggota familia yang terdampar di La Cascada. Masalah Seungcheol saja sudah membuat Wonwoo kehilangan semangat karena selama mereka tinggal satu atap, tak pernah sekalipun absen merecokinya. Katakanlah sudah tiga hari ini si Dorado tertua pergi entah ke mana, tanpa pamit pada Wonwoo namun seperti sudah dimaklumi oleh tiga Dorado lainnya.

Sudahlah, terserah. Wonwoo malas membahas Seungcheol karena selama tiga hari itu pula dia mendapatkan kebebasan yang berharga. Meski tidak bisa dikatakan bebas sepenuhnya, ya bayangkan saja bagaimana Wonwoo tidak kesal jika terus-terusan dijadikan sebagai objek mata genit Kylan Mingyu. Pasalnya sejak kepergian Seungcheol, Dorado paling muda itu melayangkan tatapan tajam padanya. Entah apa motivasinya, tapi Wonwoo betul-betul merasa sudah direnggut kenyamanannya. Seolah-olah tatapan Mingyu meremehkan eksistensi Wonwoo yang dianggap rendah. Dia paham seberapa hebat sosok Mingyu Dorado yang memiliki tubuh idaman dengan wajah rupawan. Tapi bukan berarti jika menyadari kelebihan diri sendiri bisa dengan mudah menyepelekan orang lain dong ya? Enak saja.

Sudah setengah jam berlalu sejak kegiatan Wonwoo mencuci piring seusai makan, mereka berdua berdiri bersebelahan di mana Mingyu sedang memasak pasta. Anehnya, alih-alih pergi karena tugasnya sudah selesai, Wonwoo malah mematung di tempat. Melakukan kegiatan paling bodoh yakni mengelap piring basah. Semakin menambah canggung kondisi dapur super buluk di mana mereka terdampar tanpa kata. Dibandingkan Mingyu yang terkesan agresif karena selalu kepergok sedang menatapnya, kenyataan justru mengatakan jika di sinilah Wonwoo yang lebih penasaran.

Buktinya sekarang dia sedang memerhatikan seberapa lincah tangan Mingyu yang leluasa mengaduk saus pasta dengan spatula. Wonwoo baru tahu jika ternyata pemuda itu adalah seorang kidal. Hebat juga melakukan banyak hal menggunakan tangan kiri. Banyak orang yang mengatakan jika seorang kidal sudah pasti diberkahi spesialisasi yang tidak dimiliki pengguna tangan kanan lain.

Haaah, tapi sepertinya Wonwoo ragu dan enggan berharap lebih pada Kylan Mingyu. Di benaknya, si pemuda tak lebih dari pemuda mesum karena selalu diam-diam mencuri pandang. Kadangkala wajah tanpa ekspresi itu berakhir konyol lantaran ketahuan Wonwoo. Persis maling karena tindakannya benar-benar mencurigakan. Dasar beruang mabuk!

Lebih baik Wonwoo sudahi saja kegiatan tak jelas ini lalu ikut berkumpul dengan Jun dan Seokmin di ruang tengah. Tapi sayang, saat membalikkan badan sebuah dada bidang memblokade jalan. Bahkan nahasnya, wajah Wonwoo harus menjadi korban lantaran terkantuk sesuatu yang cukup keras di depan sana.

LluviaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang