Capítulo 16 : antes de irte

1.4K 181 248
                                    

Chapter XVI : Before You Go

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter XVI : Before You Go

“There are two kinds of guilt: the kind that drowns you until you’re useless, and the kind that fires your soul to purpose.” —Sabaa Tahir

.

.

.

“Kita tidak bisa bertemu malam ini, Vin. Aku sedang tidak ada di mansion. Bagaimana jika besok saja sepulangku dari rumah sakit? Aku sedang menunggu seseorang sekarang—ah, kau akan berkunjung kemari? Baiklah, aku tunggu.”

Panggilan dari sebrang langsung diakhiri oleh Kai yang di beberapa waktu sebelumnya mendengarkan vonis dokter. Saat menemukan Wonwoo dalam kondisi memprihatinkan, Kai langsung membawa Omega manis itu ke rumah sakit agar segera mendapat perawatan. Beruntung tidak ada yang serius, terutama janin yang dikandung kini dalam kondisi lemah. Kai yang mendengar kabar itu tak mampu berkata-kata lagi selain kosong mengisi benaknya, tak menyangka jika Omega yang dia cinta sedang mengandung. Lebih tepatnya mengandung anak dari rival Alpha yang tak pernah bisa dia menangkan segala sesuatunya.

“Ngh....”

“Qaaley, jangan bangun dulu, istirahatlah.”

“Aku ... di mana?” Wonwoo mengedarkan pandangan dan menemukan dinding putih mengisi ruangan.

“Rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Rumah sakit. Aku menemukanmu pingsan di tepi jalan, jadi langsung membawamu kemari. Kau tidak apa-apa sekarang? Apa perutmu masih terasa sakit?”

Bukannya menjawab, Wonwoo malah kembali menangis seraya mengelus perut. Menyesal kenapa harus membahayakan nyawa Little Peanut di kali kedua, semua karena keegoisannya semata yang ingin segera pergi dari La Cascada. Melupakan keadaan tubuh yang jauh dari kata prima. Itu pun beruntung ada orang baik yang menolongnya. Jika saja Kai tidak berada di sana, mungkin Wonwoo akan kehilangan janin dan nyawanya.

“Tidak sakit lagi,” isak Wonwoo menutup mulut dengan telapak tangan. “Apakah ... a-anakku baik-baik saja? Dia masih ada di sini kan, Señor? Dia tidak pergi meninggalkanku? A-aku tidak membunuhnya?”

LluviaWhere stories live. Discover now