Capítulo 14 : hermoso error

1.8K 216 266
                                    

Chapter XIV : Beautiful Mistake

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chapter XIV : Beautiful Mistake

“There will always be darkness. There will always be more rain after the storm has ceased. But we need to search for the rainbow between those moments.” —K. Weikel

.

.

.

“Buongiorno, Signor (Good morning, Mister). Bagaimana malam pertama di La Cascada? Apakah tidurmu nyenyak?”

 Bagaimana malam pertama di La Cascada? Apakah tidurmu nyenyak?”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Oh, Rapmon? Lama tidak berjumpa kau semakin keren rupanya. Ngomong-ngomong, selamat pagi juga. Tadi malam adalah malam luarbiasa karena akhirnya aku bisa kembali ke rumah lama. Ah, satu lagi, aksen Irishaniamu semakin keren. Aku hampir tidak mengenali suaramu.”

Senyum cerah pria dewasa di hadapan cermin saat memakai kemeja putih mengisi wajah yang semakin menawan. Sebelah tangan yang menganggur dengan cekatan mengancingkan kerah kemeja di pergelangan tangan, samar-samar saat hendak membetulkan kain yang kusut terlihat tatto di lengan kiri. Sebuah tatto berbentuk pedang warna hitam.

“Anda memang paling hebat membuat saya tersipu. Semuanya berkat anda yang sudah membantu saya membuka bisnis di La Cascada. Jika memutar balik masa-masa dulu yang begitu sulit karena serba kekurangan, sekarang pelan-pelan sudah terpenuhi segala kebutuhan.”

“Ternyata kau memang sangat handal dalam jasa pinjam uang offline ya? Sepertinya aku bisa merekomendasikan beberapa anak buahku di l’impronta untuk melakukan bisnis yang sama.”

“Saya dengan senang hati akan membantu anda, Signor. Sebagai bentuk balas budi.”

“Ah, kau ini. Jangan berlebihan begitu, kau membuatku malu saja.”

Rapmon atau biasa dikenal dengan Namjoon ikut tersenyum saat bersipandang dengan wajah tampan si pria dewasa. Menyampirkan kacamata merk ternama edisi keluaran terbaru dengan harga luarbiasa gila di meja. Tanpa perasaan sungkan, Namjoon mendudukan diri di sofa motel sang pria yang sudah lama menjadi Bosnya.

Meski di pertengahan usia 40an, ketampanan pria itu begitu natural. Bahkan sering membuat keliru orang-orang yang menebak jika usianya masihlah anak muda. Padahal jauh sebelum masa sekarang, dulunya dia adalah seorang pejuang yang mengorbankan nyawa demi tanah kelahiran, namun tak lama harus pindah ke negara Irishania demi mengikuti Ayah kandungnya. Kini dia hidup sebagai seorang konsultan mafia yang perannya sangat dihormati oleh mafia-mafia di La Cascada maupun kota di negara tetangga.

LluviaWhere stories live. Discover now