19 - Marking

10.6K 821 193
                                    

⚠️WARNING⚠️

Mature content 21+

BISA DI SKIP
dan lanjut ke Chapter selanjutnya jika tidak suka!!

Peringatan terakhir :

⚠️21+⚠️

Gak suka? GAUSAH BACA!!!

——»the Elder's Mate «——

"Puncak Rut-ku datang."

Mataku terbelalak mendengar kalimat singkat itu.

Sungguh, aku tidak keberatan jika saja ia meminta tubuhku malam ini. Tetapi Rut? Oh astaga, aku benar-benar ketakutan sekarang.

Tapi apa daya, ini sudah tugasku untuk melayaninya. Tubuhku adalah miliknya, dan takdirku terikat padanya. Aku hanya mampu berharap, semoga tidak berakhir buruk bagi kesehatanku setelah ini.

Semoga.

Tangan Jeno bergerak turun. Disingkapnya kain setengah basah yang menutupi area sensitifku, lalu membelainya pelan.

Ia mulai menyatukan bibir. Menekan kuat benda kenyal itu dan menggoreskan gigi tajamnya pada belahan kemerahanku hingga bisa kurasakan darah bercampur dengan saliva. Aku bisa melihat kilatan merah pada hazelnya yang berubah warna. Dan seperti tersihir akan nektar memabukkannya, tanganku merangsak untuk melepas baju tidur yang membalut tubuh besar itu.

"Tunggu." Sela-ku disaat tangannya mengangkat tubuhku. Merasa tidak ada respon, aku hanya bisa memejam saat jemari kokohnya mulai meremas kuat pinggulku yang sudah terekspos bebas. "Jen, dibawah ada banyak orang. Phe-pheromone mu—"

"Aku sudah mengaturnya."

Dengan begitu, dia menyentuh kulit leherku dengan bibirnya, menjamah permukaan kulit yang lain dengan tangan hingga menimbulkan desahan tertahan dari bibir tipis ini.

Satu gerakan cepat, Jeno menanggalkan pakaian terakhir yang melekat pada tubuhnya, lalu kembali menindihkan tubuh.

Tunggu. Apa-apaan ini?

Tiba-tiba saja, sekelebat bayangan tatapan Zeus terpancar dari wajah rupawan itu. Sorot mata tajam kemerahan yang begitu menakutkan, membuatku tertegun untuk beberapa saat.

Kepalaku pusing. Bahkan nektar ini jauh lebih memabukkan dibanding hari-hari biasa. Leherku meremang, dan seketika menciut dihadapan sorot penuh intimidasi itu.

Jeno mencium kasar, meremas kuat dua bongkahan pada dadaku dengan kedua tangannya.

"Jen-ahh!"

Bisa kurasakan miliknya yang berdiri tegak, menyentuh belahan milikku yang sudah basah akan precum miliknya dibawah sana.

Kecupan-kecupan itu turun, dan berakhir dengan lumatan penuh gairah saat sampai pada dadaku yang membusung.

Ah, shit!

Jeno menghisap kuat putingku yang menegang. Meraup bulatan kenyal itu hingga memenuhi mulutnya.

"Akh!"

The Elder's Mate [Nomin | GS]Where stories live. Discover now