06 - Pleasure

9.5K 1K 87
                                    

⚠️Mature Content⚠️
Tidak untuk dibawah umur!!!

Ini adalah special chapter 18+
Kalo gak suka, tinggal di skip ke chapter selanjutnya.

🎵 BGM : The Weekend - Earned it

.

.

*The Elder's Mate*

.

Aku merasakan sentuhannya pada tubuh membakar kulitku.

Sialan, aku tidak pernah merasakan rut segila ini!

Mataku terpejam saat merasakan lidah pemuda diatasku ini mulai merangsak menjelajahi mulut dan menautkan lidahku dengan miliknya.

Setitik kesadaranku yang lemah, mengutuk perbuatanku ini. Aku sudah berjanji hanya akan melakukan first-time dengan mate-ku. Bukan dengan orang asing yang baru kukenal sehari seperti ini.

Dadaku serasa penuh memikirkannya. Bahkan baru tadi siang aku menghajar Johnny yang berani bercinta dengan orang asing, dan kini lihatlah aku? Aku telah menghianati mate-ku.

Pria bernama Jeno ini melepaskan tautannya, kemudian beralih untuk menemukan sepasang hazelnya dengan milikku. Aku membalas tatapannya dengan wajah sayu, bisa kurasakan deru napasnya yang memburu menerpa wajah tak berdayaku, bahkan hidung kami saling bersentuhan.

Sesaat, aku terpesona dengan wajah rupawannya. Mata biru cemerlangnya, hidung mancungnya, bibir merahnya, tubuh berototnya yang polos dan...

Tidak. Ah, aku tidak boleh larut terlalu dalam.

Aku terkejut, saat dengan sekali gerakan, tangannya mulai merengkuh tubuhku, kemudian membawanya kedalam kamar dan membaringkan tubuhku keatas ranjang.

Ia bergerak naik untuk menindihku, dan memulai menautkan kembali bibirnya.

Aku merasakan panas pada sekujur tubuh. Kuhirup pheromone sosok itu dalam-dalam, dan aku menyesalinya. Sebab, bau nektar memabukkannya justru membuat nafsuku naik berkali-kali lipat.

Sialan!

Kuremat seprai disamping tubuh, untuk menahan desiran kuat yang menggelitik pada perut.

"Ahhh..."

Satu lenguhan keras terlontar dari bibir tipisku, saat Jeno melepaskan tautannya dan beralih pada leher berkeringat ini.

Ia merendahkan tubuhnya. Dan aku memekik saat merasakan miliknya yang mengeras menyentuh kewanitaanku yang polos tanpa penghalang.

Sisa-sisa kesadaranku berusaha menolaknya, namun tubuh ini berkhianat pada otakku. Aku tidak bisa menghentikannya. Tubuhku ingin meledak menahan desiran nafsu ini!

Oh, aku benar-benar tidak sanggup lagi!

Mataku memejam merasakan pergerakan tangannya menyusuri kulit dibalik gaun tipis ini. Mengusap perut datarku dengan sangat pelan, lalu dengan sekali hentakan menyibak kain itu hingga terlepas.

Jeno sedikit menegakkan tubuh. Dengan mata laparnya, ia menatap tubuh polosku yang menggeliat erotis selama beberapa detik.

Ini sungguh memalukan!

Aku nampak seperti pelacur sekarang. Tidak tahu malu, dan mendesah dihadapan orang asing.

Aku mengumpat di dalam hati.

The Elder's Mate [Nomin | GS]Where stories live. Discover now