20 - White Roses

11.2K 1K 227
                                    

Hellowww! Aloha! Spada!

I'm back! Hehehe...

Aku kasih catatan dikit yah :

Elessar adalah sebutan mate dari Elder.

That's a made-up name by me, yang artinya, kalian tidak akan menemukan sebutan itu di cerita ABO karangan author lain.

Kalo ada yang mau pake sebutan itu, boleh, tapi WAJIB ijin dulu ya sayang.

--» the Elder's Mate «--

Hari sudah menjelang larut ketika aku selesai mandi dan berganti baju; hendak turun ke dapur, mengingat seharian ini perutku belum terisi apapun sejak pagi.

Sial. Tubuhku seperti mati rasa sekarang. Aku hampir-hampir tidak sanggup berjalan, tapi kupaksakan bergerak karena perutku meronta sejak tadi. Namun ketika baru saja langkahku mendekati pintu, benda kayu itu berderak terbuka dan menampakkan sesosok bersurai emas berjalan masuk dengan membawa sebuah nampan berisi hidangan diatasnya.

"Beberapa anggota baru saja datang dari Brazil. Aku tidak bisa membiarkan mereka melihatmu seperti ini."

Dan entahlah, pipiku terasa panas saat mendengar kalimat bernada santai itu- terlebih, saat aku tidak sengaja melihat penampakan pantulan diriku yang berantakan pada cermin, serta pheromone dominan Jeno yang menyelimuti seluruh tubuhku.

Ah sial, tiba-tiba saja tingkahku menjadi kikuk saat mengingat aktifitas panas bersama Jeno yang baru selesai satu jam yang lalu. Menjengkelkan.

"Lusa kita akan berangkat ke Swedia."

Aku menoleh, "tiba-tiba sekali?"

Berjalan menghampiriku hanya untuk memeluk, Jeno mempertemukan bibir kami singkat lalu menyembunyikan wajahnya pada perpotongan leherku.

"Seorang Raja baru akan menduduki tahta-nya." Hingga kurasakan pelukan pada pinggang itu mengerat, dan helaan kasar lolos darinya. Aku... Tidak mengerti. "King Oscar of Sweden baru saja meninggal. Mereka akan menobatkan Raja baru dalam tujuh hari."

Aku tertegun. "Meninggal?"

Jeno mengangguk. "Kita harus segera kembali."

"Jen..." Entahlah, ini saat yang tepat atau tidak namun, aku berpikir tidak bisa menundanya terlalu lama. "Aku akan menemui Chitta terlebih dulu. Bolehkah?"

Tidak langsung menjawab, pria itu mengangkat kepalanya hanya untuk menatap lurus padaku selama beberapa detik tanpa ekspresi, sebelum akhirnya mengerjap sekali.

"Asal tidak berbahaya, aku akan mengijinkan."

•

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
The Elder's Mate [Nomin | GS]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora