2

8 0 0
                                    

Aku baru saja menutup loker ku saat aku dihadapkan dengan sebuah senyuman ramah, "selamat datang di Baxterview High!" Ucapnya ceria, "apa kau butuh bantuan menuju ke kelas pertama mu?"

"Terima kasih untuk tawarannya," ucap ku tersneyum, "tapi Ms. Taryn sudah memberikan ku arahan."

"Oh, itu luar biasa!" Ia mengangguk, "tapi untuk selamat, kau butuh lebih dari arahan Ms. Taryn," ia mengangkat bajunya santai, "beruntungnya bagi mu, aku bersedia menjadi informan mu!"

"Kenapa?" Tanya ku curiga dan bingung di saat yang sama

"Karena aku tidak memiliki apapun untuk dilakukan," balasnya tertawa pelan, "juga, aku tahu bagaimana rasanya menjadi anak baru."

"Jelas tidak di sekolah ini?" Tanya ku

"Tidak, middle school," ia menggeleng, "yang jujur menurut ku anak-anaknya lebih beringas." Lanjutnya mendecih

"Baiklah, informan," ucap ku tersenyum kecil, "mungkin kau bisa memberikan ku informasi dasar seperti nama mu?"

Ia menepuk dahinya, "tentu saja!" Ia tertawa miris, "aku terlalu fokus memberikan mu info orang lain sampai melupakan yang penting," ia mengulurkan tangannya ke arah ku, "aku Woodley, kau bisa memangggil ku Lily karena Wood terlalu aneh."

"Aku Jaz," balas ku menjabat tangannya

"Sekarang itu sudah selesai," ia menegakan badan, "bagaimana kalau aku mengantar mu ke kelas pertama mu sambil ku jelaskan peraturan dasar yang wajib kau ketahui kalau kau ingin menikmati masa-masa sekolah mu di Baxterview?"

"Sure..." balas ku basa-basi, karena aku tahu, walaupun aku tidak setuju pun, peraturan itu adalah sebuah esensial.

"Apa kelas pertama mu?"

"Matematika dengan Mr. Goffre."

"Oh sial, itu ada di sisi lain gedung!" Lily melihat jam tangannya, "aku tidak akan sampai di kelas ku tepat waktu."

"Okay?"

"Aku akan menjelaskan singkat di sini," ia menarik ku ke sisi lorong yang lebih sepi, "kita menyebut ini sebagai rule of 5," jelasnya memulai, "dasar dari peraturan ini sudah diturunkan dari angkatan awal dan selalu dimodifikasi berdasarkan siapa yang berkuasa saat itu."

Saat Lily tidak melanjutkan, aku dengan gemas berkata, "keluarkan saja!"

"Okay."

Lily mengatakan rule of 5. Dalam pemahaman awal, peraturan itu terdengar konyol. Ini SMA, bukan semacam penjara dengan sipir ataupun tanah monarki dengan raja dan ratunya, atau dalam kasus ini raja-rajanya, karena di sekolah ini ada 3. Yang kudengar adalah omong kosong SMA klasik yang sangat merendahkan dan bodoh, untungnya, saat di sekolah, aku bukan pencari masalah dan sungguh hanya datang untuk masa depan ku. Aku sudah berencana untuk tidak menarik perhatian siapapun, tidak ada yang mengenal ku di sini, yang berarti aku bisa dengan mudah menjadi tidak terlihat.

Kembali lagi ke topik awal, ini adalah apa yang Lily sampaikan pada ku tenteng peraturannya,
1. Kalau kau dibully, jangan mengadu ke administrasi sekolah karena mereka tidak akan melakukan apapun dan hanya akan memperburuk situasi mu.
2. Jangan memilih jalur undangan perguruan tinggi yang sama dengan para Titans, lakukan tes masuk dan tunjukan kalau kau memang pantas.
3. Kalau kau pintar, jangan menunjukan kau lebih pintar dari para Titans, kecuali itu untuk brainiacs club yang berkompetisi dengan sekolah lain, tapi tidak untuk akademik sekolah ini.
4. Jangan menarik perhatian kalau kau ingin hidup tenang, jauhi siapapun yang memiliki potensi kekuasaan, walaupun hanya sedikit, yang kadang diberikan atau dibebaskan pada saat-saat tertentu.
5. Kalau kau berani, kau boleh mencoba menggulingkan para Titans, tapi pastikan kau akan menang atau kau akan menerima konsekuensi buruknya.

Life As Of All The What IfsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang