9

5 0 0
                                    

Untuk pertama kalinya sejak pertemuan ku dengan Lily di loker, aku tidak bisa membedakan dirinya dan kembarannya,  tapi lagi, saat ini memang aku bisa dikatakan mabuk dan mereka sengaja memakai pakaian yang sama dan bertingkah seperti satu sama yang lain. Sungguh, aku tidak pernah menyadari kalau mereka sebenarnya kembar identik. Jelas hal bodoh untuk dilakukan.

"Ayo, giliran mu melawan ku, basket case!" Itu jelas Ellie, karena Lily tidak akan memanggil ku itu

"Aku bahkan sudah tidak bisa berdiri tegap," balas ku menggeleng, "sekarang aku harus naik ke kursi, mengangkat 1 kaki, dan menegak beer?" Lanjut ku mendengus, "satu tangan patah sudah cukup, tidak perlu menambah injuri lainnya."

Saat aku melihat sekitar, aku melihat orang-orang mulai menggeleng menghakimi, jadi aku menoleh ke satu-satunya kawan ku, dan dengan sigap ia menangkap pertanyaan dalam diam ku, "sesaat kau sudah ditantang, kau tidak boleh mundur."

"Tapi aku sudah mabuk, aku akan kalah, aku akan jatuh!" Balas ku tidak setuju

"Itulah serunya!" balas Lily menyeringai, "jangan khawatir," Lily melihat sekitar dan dengan asal menarik seorang bocah dari kerumunan, "dia akan menangkap mu saat kau terjatuh," lalu ia beralih pada bocah itu, "ya kan?"

"Tentu saja!" Balasnya beberapa detik terlalu terlambat

Pada saat itu, semuanya terasa teratur dan menjadi hal pasti, tapi pada kenyataannya, ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Memang aku tidak terjatuh dari kursi karena terlalu mabuk—jujur aku terkejut sendiri bagaimana aku masih bisa seimbang saat itu—jadi aku menang dan Ellie menerima kekalahannya dengan adil, walaupun sebenarnya kekalahan dia adalah masalah teknis, tapi saat kau jatuh, kau kalah. Saat aku bergerak turun dari kursi pasca Ellie oleng dari kursinya, ternyata tali sepatu ku terlepas dan kau tahu bagaimana itu berakhir, walaupun memang bocah itu menangkap ku, kita masih sama-sama tersungkur, walaupun memang tidak sekeras kalau tidak ada dia di sana.

"Saatnya aku undur diri," gumam ku pada Lily, "sampai jumpa di sekolah!"

"Tunggu!" Lily menangkap tangan ku, "aku punya sesuatu untuk mu!"

"Apa?" Tanya ku kembali bergerak mendekatinya, memberinya tatapan penasaran

"Coba ini," ia mengulurkan sebuah pil putih kecil, "ini akan membuat malam mu menjadi lebih halus."

"Apa aku ingin tahu ini apa?" Tanya ku sambil menerima pil tersebut

Tapi alih-alih menjawab ku, Lily menoleh ke belakang dan memanggil kembarannya, "Ellie!" yang dengan otomatis mendapatkan respon, "kemari sesaat!"

"Ada apa?" Tanya gadis itu melirik ku sesaat, "dia ingin mengolok kekalahan ku?"

"Tidak, bukan itu!" sergah Lily cepat, "little baggy, sis!" Lanjutnya menggoyangkan plastik klip kecil

"Oh, nice!" Ucap Ellie mengurangi jarak, "kita semua memakannya?" Tanyanya lagi saat adiknya meletakan satu pil di telapaknya, aku mengangkat pil diantara jari ku dan Lily mengangguk bersemangat, "well, selamat bersenang-senang!" Lalu ia meletakan pil tersebut di lidahnya dan menelannya, melihat Lily melakukan yang sama, aku mengikutinya

"Sekarang kau bisa kembali ke kamar mu," Lily mengecup pipi ku dan mendorong ku pelan

Aku tidak percaya aku baru saja memakan sebuah pil dari Lily yang aku tidak tahu apapun mengenai substansinya dan tanpa pernah mempertanyakannya. Apa efeknya saat dicampurkan dengan konsumsi alkohol yang tinggi? Semoga efeknya itu tidak membahayakan. Tapi bukan kah tadi Ellie dan Lily melakukannya dengan santai? Mereka jelas sudah sering melakukannya, dan mereka baik-baik saja, Ellie bahkan mengatakan selamat bersenang-senang, jadi ku tebak efeknya tidak buruk saat tercampur dengan alkohol. Harap saja begitu kenyataannya.

Life As Of All The What IfsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang