18

3 0 0
                                    

Aku tidak akan pernah minum sebanyak itu lagi!

Ugh, kepala ku serasa mau pecah, dan tubuh ku terasa seperti aku baru saja melakukan pertarungan dalam ring. Oh tuhan, aku bahkan tidak tahu bagaimana aku bisa sampai di kamar ini. Semalam jelas aku minum terlalu banyak, hal terakhir yang aku ingat adalah Ellie pingsan setelah minum terlalu banyak. Sungguh aku tidak pernah berpikir aku akan pernah mengalami apa yang disebut sebagai blackout drunk karena aku selalu memonitor seberapa banyak alkohol yang aku konsumsi. Tinggal di bawah atap yang sama dengan Erik mengajari ku itu, aku tidak bisa membiarkan diri ku tanpa kepala jernih. Setiap kali aku pergi ke pesta manapun, aku harus memastikan diri ku sudah kembali sadar sebelum kembali melangkahkan kaki ku kembali ke rumah. Tidak seperti itu melindungi ku sepenuhnya, dia masih tetap menemukan cara untuk menghukum ku. Erik kacau seperti itu. Ugh! Tubuh ku benar-benar terasa nyeri!

"Selamat pagi," gumam ku pada siapapun gadis di dapur

"Jangan khawatir, kita semua terlihat kacau," ucapnya menegak habis sesuatu yang sepertinya jus, "Lily di luar bersama Titans, Alice bersamanya," lalu ia tertawa singkat, "seperti kau, ia masih tidak bisa membedakan antara aku dan Lily."

"Kalian berdua terlihat sangat mirip," balas ku meremas kepala ku pelan

"Ambil segelas jus itu," Ellie menunjuk blender dengan dagunya, "hangover cure."

"Thanks," aku bergerak malas menuju blender dan menuangkan hati-hati isinya ke gelas

"Setelah kau menghabiskan jus mu, bantu kami membersihkan kekacauan semalam, okay?" Ucap Ellie, yang aku balas dengan anggukan

Aku harap jus ini tidak seburuk aromanya, aku juga berharap jus ini sungguh bekerja, karena kalau tidak, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

Saat aku bergabung di halaman belakangnya, aku melihat segalanya sudah terlihat bersih. Tidak ada gelas, botol, ataupun sampah berserakan dari semalam. Jadi ku duga mereka sudah menyelesaikan tugas bersih-bersih

"Akhirnya kau bangun!" Lily mengulurkan tangannya pada ku, memanggil ku, "aku takut aku harus membawa mu ke rumah sakit."

"Aku baik-baik saja," balas ku tersenyum sebelum menduduki tempat kosong di sisinya

"Kau mau berenang?" Tanya Lily tiba-tiba

"Uh, entahlah," balas ku tak yakin, "kepala ku sakit dan tubuh ku terasa nyeri."

"Air hangat dapat merilekskan otot," Lily menyeringai

"Ya, Jaz, mari kita berenam di air hangat!" Ucap Nate menimbrung

"Aku tidak membawa pakaian ganti," ucap ku kembali berjalan

"Oh ayolah, kau ada di rumah ku!" Balas Lily berdiri dari kursinya, "aku akan meminjamkan mu, ayo, biar ku tunjukan!"

Aku terseret menuju kamar Lily. Harus ku katakan, kamarnya tidak seperti yang aku bayangkan. Kamar ini terkesan sangat... girly. Kedua saudara kembar ini tidak sedikit pun terkesan girly, jadi ini sebuah kejutan.

"Silahkan pilih!" Ucap Lily santai

"Kau memiliki lemari khusus untuk pakaian renang?" Tanya ku berkedip tak percaya

"Ellie dan aku berbagi pakaian renang," balasnya mengangkat bahu, "kita tidak begitu berbeda, kau tahu? Kita memiliki gaya yang sama, dan aku yakin kau sudah menyadari satu-satunya perbedaan yang ada hanya lingkaran pertemanan kita."

"Sangat sulit membedakan kalian berdua," erang ku jujur

"Jangan khawatir, kadang orang tua kami juga tidak bisa membedakan Ellie dan aku," Lily tertawa, "itu guna gelang kami," lanjutnya menggoyangkan pergelangan tangannya di udara

Life As Of All The What IfsWhere stories live. Discover now