Bab 3

137K 25K 4.1K
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Beberapa peraturan baca cerita ini. Karena antusias kalian menentukan cerita ini lanjut atau enggak. Karena kalian tahu aku suka bgt unpublish cerita hahah disaat merasa kurang.

1. Komen disetiap part-nya dan tekan bintang/vote..
2. Follow wattpad aku biar kalian ngk kaget kalau ada bagian yg tiba-tiba hilang.
3. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin
4. Jangan Hate Komentar ya 💜😉

Selamat membaca kesayanganku 🤗

***

Dengan perasaan kacau Yola keluar dari ruang UKM basket dan menuju kantin mahasiswa yang tampak ramai. Tempat duduk di sana sudah terisi penuh. Yola menatap sekeliling, mencari keberadaan Vivi. Terlihat sosok gadis berambut pendek mengenakan kemeja pink dan celana jin biru sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Yola tersenyum dan segera menghampirinya. Temannya itu suka sekali mengenakan kemeja, berbeda dengan dirinya yang lebih suka jaket, hoodie, sweater, atau outer.

"Udah lama nunggu?" tanya Yola.

"Yola di mana dengan siapa, di dalam berbuat apa? Oh, lama sekali." Vivi teman sekelasnya itu malah bernyanyi mengejeknya.

Yolanda mendesah, ia sudah biasa dinistakan. Mentang-mentang namanya sama dengan judul lagu Yolanda, semua orang-orang selalu menyanyikan lagu itu untuknya. Yola duduk di hadapan Vivi dan menaruh tasnya di meja. Awalnya, mereka mengajukan judul bersama, tapi Vivi lebih dahulu meninggalkannya ke kantin dengan alasan lapar dan Yola yang tak kunjung keluar.

"Gimana udah diacc judulnya?"

"Belum." Yola menggeleng lesu.

"Yah." Vivi mendesah kecewa, padahal dirinya sudah diacc. Kalau begini, ia tidak akan bisa lulus bareng sama Yola. Kalau diibaratkan, ia dan Yola seperti anak kembar, selalu ke mana-mana bersama. Jadi, ia tidak bisa membayangkan lulus tanpa Yola.

"Sialnya dosen pembimbing gue yang seharusnya Pak Daru, malah digantiin sama Kak Arsha."

Vivi tersedak minumnya mendengar itu. Bagaimana bisa diganti?

"Lah, kok, bisa?"

"Bisalah, orang Pak Daru lagi penelitian untuk sementara, jadi gue bakalan lebih sering bimbingan intens sama dia. Gue nggak bisa bayangin hari-hari gue nanti sama si Arshakampret ini."

"Oh Pak Daru kenapa kau harus pergi meninggalkan diriku yang cantik ini," Oke sepertinya Yola sudah mulai gila.

"Jadi, penasaran. Kamu ngapain aja di dalem sama Kak Arsha?"

"Ya, konsultasi lah, masa pacaran. Aku juga nggak tahu kenapa bisa lama begitu, dia Cuma bolak-balik lihatin laporan tugas akhir aku. Mana aku ngomong dicuekin, mau mati aja rasanya. Dosa apa aku, Ya Tuhan!" Yola meringis sebal. Tangannya mengetuk meja sebal.

Bukannya ikut kesal, Vivi menatap temannya takjub. "Gila, beruntung banget kamu bisa dapet asisten dosen pembimbing yang ganteng kayak Kak Arsha. Bimbingan sekalian cuci mata."

"Beruntung mbahmu! Masalahnya itu, Kak Arsha ternyata pembaca cerita halu aku di Wattpad."

Mata Vivi membulat tak percaya.

"Rasanya, pengin tenggelam ke dasar bumi yang paling dalem. Kenapa dari sekian belasan ribu followers, ada Kak Arsha di dalamnya? Kenapa Kak Arsha bisa-bisanya baca cerita halu begitu? Dia, kan, kapten basket sekaligus asdo. Harusnya, baca jurnal atau berita, kek!"

ARSHAKA - The Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang