Bab 14

109K 18.3K 3.3K
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Beberapa peraturan baca cerita ini. Karena antusias kalian menentukan cerita ini lanjut atau enggak. Karena kalian tahu aku suka bgt unpublish cerita hahah disaat merasa kurang.

1. Komen disetiap part-nya dan tekan bintang/vote..
2. Follow wattpad aku biar kalian ngk kaget kalau ada bagian yg tiba-tiba hilang.
3. tolong tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin
4. Jangan Hate Komentar ya 💜😉
5. Semakin dikit yang komen dan vote semakin lama aku update.

Sebelumnya aku mau ucapin terimakasih atas dukungan kalian ♥️♥️

Yuk sebutkan asal kota kalian di kolom komen?

Tahu cerita ini darimana hayo?

***

Yola terpaku melihat motor ninja hitam dan seorang cowok berseragam putih abu-abu duduk di atasnya. Sosok itu tidak asing di matanya. Ketika mengenali siapa itu, Yola berlari lalu melempar sepedanya asal. Ia menghampiri sosok itu dan memukuli bahunya sekuat tenaga.

"Aduh! Sakit, Kak!" Ares mengerang kesakitan. Kakaknya itu memang galak. Mirip sekali dengan Kak Ros di kartun Upin-Ipin. Di luar kalem, dalamnya jangan tanya. Kalau sudah marah remuk badannya. Kasian sekali cowok yang bakal jadi suami kakaknya nanti.

"Ampun, Kak."

"Dasar adik kurang ajar! Siapa yang suruh kamu bolos!" Yola yang jaim berubah beringas. Ia paling tidak suka jika adiknya ini melakukan tindak kejahatan. Seperti bolos sekolah.

"Cari mati kamu." Yola berdecak menatap adiknya tajam.

"Ampun, Kak!" Ares turun dari motornya menghindari pukulan sang kakak.

"Kamu ngapain ke sini?" tanya Yola galak. Ia terlihat lebih mirip seperti ibu kos yang sedang menagih uang kos.

"Ambil helm," jawab Ares tanpa dosa. Ia cengengesan, bahkan tersenyum. Ia sudah tidak sabar memiliki helm keren tersebut.

"Astaga!" Yola mengusap wajahnya kasar. Ia kira Ares tidak akan serius datang ke Jogja hari ini. Anak ini sungguh nekat.

"Kamu nggak pake helm ke sini?" Yola menyadari jika adiknya itu hanya memakai topi hitam.

"Enggak, Kak. Aku berangkat jam lima pagi tadi, jadi nggak tertangkap polisi. Hebatkan aku!"

Yola memukul kepala Ares. Ia kesal dengan pemikiran adiknya yang bodoh. Ini bukan soal tertangkap polisi atau tidak, tapi ini berhubungan dengan nyawa. Bagaimana jika cowok itu kecelakaan pasti lukanya akan parah sekali tanpa menggenakan helm? Dasar bodoh! Apa adiknya ini mau mati di usia muda? Adiknya itu juga belum memiliki SIM. Yola sangat marah dengan tindakan adiknya yang ceroboh.

"Kamu nggak kasihan sama Mama. Bolos sekolah, cuma buat ambil helm." Mamanya pasti capek memiliki anak seperti Ares. Ia saja jadi kakak sudah tidak sanggup lagi.

"Kakak lupa kalau bolos itu adalah jalan ninja Ares. Mama juga sudah terbiasa."

"Sekali lagi ngelakuin itu, bakal Kakak bunuh kamu!"

Ares cemberut mendengar itu. "Mana helmnya, Kak?" Ares berusaha mengalihkan perhatian kakaknya.

"Tunggu di tempat biasa," balas Yola dengan kesal.

Indekos Yola adalah indekos khusus cewek. Cowok tidak boleh masuk, selain anak kecil. Meskipun saudara juga tidak bisa sembarang masuk. Jadi, tamu menunggu di ruangan yang sudah disiapkan ibu indekos. Ruangan tersebut seperti ruang tamu, tapi berada di dekat parkiran. Hal ini sengaja untuk menghindari hal yang tidak diinginkan

ARSHAKA - The Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang