Bab 22

99.3K 16.4K 3.8K
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment

Komen setiap paragrafnya ya biar author semangat update...

Aku tantang 3K koment 😎🤣 dari kemarin ngk nyampe trus 😭😭 yuk bisa 😎💪

Selamat Talibun sayang-sayangku🤣🤣🔫

April Moob

"Guys kita kawal sampai ARYO (Arsha Yola) lahir,"

****

Kubawa cinta sebesar dunia
Agar engkau tahu besarnya cintaku
Apa kau tak rasa, kau tak meraba, Yolanda

Aku menunggumu di tempat biasa
Kuharap kau datang menemui aku
Jangan terlambat, kuharap cepat, Yolanda

Lelah hati ini mencari dirimu
Lelah kaki ini untuk kumelangkah
Untuk temui dirimu, kasih, yolanda

Arsha menatap Danang tajam. Pria di hadapannya ini sedang melecehkan egonya. Bisa-bisanya sahabatnya itu menyetel lagu Kangen Band yang berjudul Yolanda di depannya ketika dia sedang bercerita. Seumur hidup, baru kali ini Arsha merendahkan diri untuk berbagi cerita.

"Sial!"

Apa ia sedang disindir karena cintanya ditolak? Parahnya lagi, Tunjung ikut bernyanyi sambil mengejeknya. Kepala Arsha ingin pecah rasanya. Mentang-mentang, ia paling muda disini, jadi dinistain seperti ini.

"Yola di mana, dengan siapa? Semalam berbuat apa. Yola di mana, dengan siapa. Di sini Arsha menunggumu dan bertanya... bertanya."

"Sri, diem atau lo mau mati?" desis Arsha kesal. Ia memukul meja keras.

"Makanya, jadi cowok tuh gentle. Kalau suka, ya ngomong. Bukan kode-kode aja. Lo kira cewek sama kayak komputer, bisa di-coding," ejek Danang.

"KELUAR!" teriak Arsha, menyuruh kedua orang itu pergi dari ruangannya. Tentu saja kedua orang itu menurut. Dalam hati, mereka tertawa melihat tingkah Arsha. Semenjak bersama Yola, sahabat mereka itu lebih ekspresif dan tidak kaku.

Tadi Arsha bercerita mengenai Yola yang tak peka terhadap perasaannya. Danang dengan iseng menyetel lagu Kangen Band untuk memotong perkataan Arsha. Danang kesal karena di sini Arsha yang tidak peka bukan Yola. Sahabatnya itu tidak mau mengakui perasaannya kepada Yola malah menyalahkan gadis itu, seolah-olah dialah yang paling tersakiti. Padahal, sudah jelas Yola berharap agar Arsha menyatakan cintanya.

Arsha mengunci pintu ruangannya, ia hanya ingin sendiri sekarang.

Sialnya punya teman bukannya memberikan solusi malah mengejeknya. Kenapa sial sekali hidupnya? Lama-lama, ia bisa gila jika terus bergaul dengan Danang dan Tunjung.

Kenapa Yola lebih suka dengan Antariksa? Apakah selama keberadaannya tidak pernah dianggap?

"How dare you?" Gumam Arsha, ia benci karena Yola lebih memilih Antariksa dari pada dirinya.

Arsha mengambil kunci motornya. Ia keluar dari ruangannya sambil membanting pintu. Ia berniat bertemu dengan Yola.

"Bos mau ke mana?"

"Mau ngapelin Yola, ya?"

"Cie baru sehari udah nggak tahan."

Ketika keluar Arsha tidak memedulikan sapaan Tunjung dan Danang. Baginya kedua sahabatnya itu pengkhianat, bukan membantu malah mengejeknya. Arsha menyalakan mesin motor. Ia mengendarai motornya menuju indekos Yola. Sejak peristiwa di tolak Yola. Arsha jadi malas naik mobil. Ia jadi terbayang bagaimana Yola menolaknya. Sakit sekali rasanya.

ARSHAKA - The Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang