Bab 34

100K 15.5K 5.4K
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment

Komen setiap paragrafnya ya biar author semangat update... Vote juga ya 🙏🙏🙏

Komen yg banyak yah biar aku semangat update. 😣 Biar nggak bad mood buat nulis.

Yuk 10 K komen baru lanjut


****


Malam itu identik dengan gelap. Cahaya lampu yang berpendar tidak begitu terang membuat suasana nyaman. Di bawah langit berbintang, Yola berjalan di taman dengan Antariksa yang mengikutinya dari belakang. Seharian penuh mereka menghabiskan waktu bersama. Lebih tepatnya Antariksa menghibur Yola. Ia paham ia hanya dijadikan tempat sampah tapi ia sebagai cowok yang menyayangi Yola tak pernah bisa melihat gadis itu bersedih. Taman itu terlihat sepi.mereka berjalan melewati jembatan kecil.

Suasana di taman memang berbeda ketika malam tiba. Mendadak ada atmosfir romantis yang memancar ketika memasuki taman. Tidak heran banyak yang lebih menyukai suasana malam hari di taman. Antariksa menyukainya, tak apa jika ia hanya dijadikan pelarian. Asal itu bersama Yola, ia rela sakit. Antariksa memandang punggung Yola, lalu ia melangkah menginjak bayangan gadis itu.

"Lo ngapain?" Yola membalikkan badan ketika sepatunya diinjak oleh Antariksa. Ia menatap Antariksa kesal. Sedari tadi Antariksa melompat-lompat kecil menyamai kakinya dengan bayangan Yola.

"Nginjek bayangan." Yola memandang Antariska aneh.

"Buat apa? Sakit tau kena kaki gue sampe sepatu gue lepas." Yola mengomel sambi berkacak pinggang. Matanya melotot sambil menatap Antariksa galak.

"Biar lo nggak ninggalin gue."

"Just break up with him already, won't you?" lanjut Antariksa, kedua tangan cowok itu memegang bahu Yola menatapnya penuh harap.

"Gue−"

"Lo nggak bisa, Lo masih cinta sama Arsha." Antariksa memundurkan langkahnya, lalu menatap langit. Ia tersenyum miris. Wanita itu aneh, mereka mengeluh sakit berhubungan dengan kekasihnya tapi mereka sendiri tidak mau berhenti. Cinta seperti itu sama seperti yang ia rasakan.

"Yang cinta sama lo bukan cuma gue, tapi yang akan selalu cinta sama lo disaat lo cinta sama orang lain itu cuma gue. Tapi gue nggak masalah kalau lo cuma anggap gue temen. Gue bakal tetep ada di samping lo disaat lo butuh."

Yola berlari menghampiri Antariksa memeluk cowok itu dengan erat. Air matanya mengalir membasahi pipi. Ia sedih sekaligus terharu. Kalau boleh memilih ia juga tak ingin menyakiti hati Antariksa, tapi hatinya terlanjur jatuh untuk Arshaka.

***

Arsha baru saja ingin bertemu dengan Bu Imroatus selaku ketua jurusan Penerbitan untuk membicarakan mengenai buku novel yang ditulis Yola. Hari ini ia mengenakan kemeja putih dan celana kain hitam, bertemu pejabat kampus harus sopan bahkan ia mengenakan sepatu. Tak lupa tas gendong hitam di bahu kanannya. Temannya kemarin ada yang dilarang masuk kantor karena menggunakan sandal. Bisa dibilang kurang sopan. Baru saja Arsha hendak mengetuk pintu ruangan, pintu tersebut lebih dahulu terbuka.

Arsha terpaku melihat sosok Yola keluar dari pintu. Cewek itu menggunakan jaket almamater kampus berwarna biru, kaos hitam dan rok putih selutut. Yola nampak terkejut bertemu dengan Arsha. Di mata Yola penampilan Arsha nampak kacau, cowok itu terlihat gundah bisa dilihat dari tatapan matanya yang sayu.

ARSHAKA - The Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang