Bab 1

199K 26.3K 7K
                                    

Love dulu buat part ini ♥️

Jangan lupa follow vote and Coment 💜

Komen disetiap part-nya.. tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin 🤣🤣

 tag juga temen-temen kalian biar ikut bucin 🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bapak satu ini kalau ngomong suka bener 🗿

***

"Ah sial. Gue kesiangan."

Yola mengumpat kaget saat melihat jam yang menunjukan pukul delapan pagi, ia langsung lari ke kamar mandi hanya untuk cuci muka dan menggosok giginya asal karena jika ia memutuskan mandi itu akan memakan waktu lebih lama. Ini pertama kalinya Yola tinggal sendiri di kosan, tidak ada suara alarm alami yang berasal dari teriakan ibunya yang hampir membangunkannya setiap pagi saat ia kesiangan.

Sekarang pukul delapan lebih empat puluh menit, masih ada lima menit lagi untuk masuk tepat waktu di kelas linguistik. Yola berdoa dalam hati, semoga ada keajaiban dosennya belum datang sebelum dirinya datan. Ia berlari menyusuri lorong kampus yang tidak begitu ramai dan tidak lupamerutuki dirinya sendiri karena terlalu asik begadang untuk menulis cerita di Wattpad dan berimbas dia harus bangun kesiangan. Yola mendesah kesal, karena dia ingat hari ini ruangan mata kuliahnya berada di lantai tiga dan bagai jatuh tertimpa tangga gadis berambut panjang ini melihat satu-satunya lift dikampusnya sedang dalam perbaikan yangmau tidak mau Yola harus lari menggunakan tangga.

Langkah demi langkah dia tempuh dengan napas tersengal-sengal. Ia harus tiba ke kelas dengan cepat, ia membuka ponselnya dan membuka aplikasi Whatsapp untuk mengecek pesan grup kelasnya. Tidak ada balasan sama sekali ketika ia mengirimkan pesan pada teman-temannya, ia mencoba berpikiran positif.

Mungkin mereka semua lagi pada bercanda jadi gak sempat buka handphone, gumam Yola menenangkan diri sendiri.

Ketika kakin Yola baru saja melangkah ke lantai dua, di saat itu juga muncul seseorang dari arah berlawanan. Yola terkejut karena berpapasan secara tiba-tiba dengan seseorang, kakinya tergelincir danhampir saja ia terjatuh. Andai tangan Yola tidak reflek menarik dasi seseorang itu dan tidak ada yang menahan tubuhnya, mungkin mereka sudah jatuh menggelinding ke bawah tangga.Yola menelan ludahnya gugup, ketika mendongak menatap seseorang yang ia tabrak, ternyata ia adalah Arshaka Xavier—kakak tingkatnya yang ia damba-damba sejak ospek. Dengan jarak sedekat ini Yola bisa melihat rahang Arshaka yang tegas, hidung yang mancung, dan gaya rambut pompadour. Saking terpesonanya, tanpa sadar ia menarik dasi yang dipegangnya lebih kencang. Hingga kepala mereka saling terbentur satu sama lain. Yola meringis, menahan sakit di kepalanya. Bukan hanya itu, kaki Yola ikut terbelit hingga membuat keduanya jatuh ke lantai. Oke, untung kali ini hanya lantai.

"Kamu berniat membunuh saya?" Suara pria itu membuat Yola sadar. Ia langsung melepaskan diri, lalu mengusap kepalanya yang terasa pening. Kenapa ia ceroboh sekali?

ARSHAKA - The Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang