2.6 Struktur Umum

196 81 14
                                    

Teruntuk pembaca terhormat,

Akhirnya sudah nyampe bab kesekian. Gimana menurut kalian?

Jelek ya? Banyak kata nganunya ya?
Huhuhu

Hikd srottt ...

Udah ah gitu aja.

Salam, Rose Maiden (Kang Bucin)

.

.

.

Di bawah terik sang surya seorang wanita berambut ponytail sedang menikmati radiasi laptop yang dipangkunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di bawah terik sang surya seorang wanita berambut ponytail sedang menikmati radiasi laptop yang dipangkunya. Di sebelahnya terdapat sebuah gitar akustik dengan nama 'Roses' yang terukir sempurna.

Cewek itu, beberapa kali senyum-senyum sendiri sambil menengok ke foto berukuran 1:1.
"Mampus!" makinya.

Dia tersenyum puas sembari meminum habis sekaleng Monster Energy. Kemudian menutup laptopnya.

"Akhirnya selesai juga!" Dia meregangkan otot, mengangkat dagunya ke atas lalu dipandangnya tuan matahari yang membiarkan sinarnya menembus celah jemari.

Karena bosan dia pun mengambil gitarnya, menyetel nada hingga menghasilkan sebuah melodi yang jangkap. Kali ini dia mencoba memainkan lagu 'Resah Jadi Luka' karya Daun jatuh. Dia memulai petikan dengan kunci C F C F.

Ku menemukanmu saat ku terjebak
Di situasi yang membuatku resah
Kau merangkulku di saat yang lain menindasku
Ingin rasanya aku selalu bersamamu

Tapi mengapa tiba-tiba seakan kau pergi
Melepas rangkulanmu dan berhenti melindungiku tanpa sebab ...

Tiba-tiba seorang wanita berambut pirang dan bergelombang membuka pintu roftoop. Gerakannya terhenti ketika menemukan Rinjani tengah bersenandung. Ia tertegun mendengar Rinjani memetik gitarnya dengan luwes serta lantunan suaranya begitu enak didengar. Dia memilih mengintipnya dari balik pintu dan keluar di saat yang tepat.

"Hai! Ternyata ada orang ya di sini? Aku pikir tidak ada."

Rinjani terkesiap ketika suara lembut itu menyapanya. Secepatnya, dia menyingkirkan gitar itu dan berhenti menyanyi seolah tidak terjadi apa-apa. "Eum ... hai!"

"Kamu bolos?"

"Begitulah."

"Jarang-jarang loh anak UGM bolos kelas."

"Lah, kamu sendiri ngapain di sini?"

"Menunggu temanku dia ke kantin. Loh, kenapa kamu berhenti bernyanyi?" Bebernyanyi bernyanyi.

Rinjani memalingkan muka. "Tak apa."

"Ah iya! Tentu saja, kita belum kenalan bodohnya aku! Salam kenal namaku Maharani kalau kamu?" Maharani mengulurkan tangannya.

Mahasiswa Anjay [✔️SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang