1.2 Identifikasi Masalah

944 434 288
                                    

Teruntuk pembaca terhormat,

Maaf kalau feel nya kurang berasa dan ceritanya berantakan. Entah benar atau tidak keputusan tetap di tangan kalian.

Jangan lupa titipkan notip untuk author. Kalau menitipkan notip untuk doi belum tentu ada balasan :'))

Salam, Rose Maiden (Kang Bucin)

.

.

Sila berspekulasi ...

Hidup ini tidak ada yang indah, kecuali dilakukan dengan cara berpura-pura

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hidup ini tidak ada yang indah, kecuali dilakukan dengan cara berpura-pura. Ah, panggung sandiwara.
~Clarissa Rinjani Pradhita

"Nyahaha kemarin gue puas banget sama Indomie-nya. Lain kali gue minta Pop Mie ya?" ujar Rinjani puas.

"Gus, lo serius mau buka warteg?" tanya Brian untuk ke sekian kali. Memanglah, ada kalanya Brian mengesalkan sekaligus ternistakan. Sungguh pria yang malang.

Gusti melirik Brian. "Gak jelas lo, Cebol!"

Zeline menyentuh pundak Gusti. "Gus, MABA cakep!" ia menunjuk ke dua mahasiswa baru tengah bersenda gurau dengan wakil ketua BEM--Airisya.

Mata coklat Gusti mencari-cari keberadaan mereka. "Buset, cakep bener!" Gusti merapikan rambutnya yang berwarna cokelat kemerahan.

Warna kulitnya kuning langsat, tubuhnya bersih nan gagah. Senyumnya begitu menawan serta menghanyutkan, dan suaranya begitu renyah di telinga ketika merayu wanita.

Dia satu-satunya mahasiswa yang konon terlalu tampan di sini. Tampangnya yang luar biasa memikat hati kaum hawa.

"Hm ... mulai lagi nih! Dasar Buaya Kampus. Memang kebiasaan tuh, si Gusti. Pantas saja dapat gelar Buaya Kampus!" Cerocos Dora sambil memoleskan lip balm.

"Ck! Iri bilang karyawan!" gerutu Gusti. Sedangkan Dora memutar bola mata seraya mengangkat bahu.

Rinjani mendorong tubuh Gusti yang masih terpaku. "Samperin gih! Keburu ilang tuh anak!"

"Good luck! Moga aja lo tertolak terus kena tampar lagi hahaha," ledek Jamal.

"Udahlah cok, serobot aja! Los gak rewel!" imbuh Brian.

Gusti mengangkat lima jari. Kelihatannya seorang Gusti hendak mengambil ancang-ancang. "Bentar-bentar mereka mau lewat sini ...."

Baginya merayu mahasiswa baru dibutuhkan strategi yang tepat. Supaya target jatuh ke dalam lubang buaya.

Mahasiswa Anjay [✔️SELESAI]Where stories live. Discover now