Adik kelas

27 2 0
                                    

Gadis yang memiliki tinggi sekitar 155cm itu berjalan dengan anggun menuju kelas yang berada di lantai tiga. Lantai yang berisi angkatan pertama di SMA ini. Pembawaannya yang santai dan ramah membuat Kairyn banyak di notice bahkan sampai ada yang menyapanya walaupun tidak saling mengenal.


Akhirnya, Kairyn dan Mikel tiba di depan pintu bertuliskan X IPA 3.

Tujuan yang sama namun niat yang berbeda membuat Kairyn berpisah dengan Mikel saat memasuki kelas tersebut. Dia berjalan ke arah bangku belakang dan duduk di depan satu-satunya gadis yang berada di deretan belakang. Sedangkan Mikel, temannya itu sudah duduk anteng di sebelah gebetannya.

"Kenalin, gue Kairyn." Tanpa babibu, Kairyn langsung mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri.

Sosok gadis berbando kuning dengan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya itu mengerutkan kening menatap Kairyn, heran. "Iya kak, Dinda," jawabnya sopan.

Kairyn mengangkat alisnya menelisik tampilan Dinda yang membuat gadis itu risih. "Jadi, lo, yang naksir Kak Bintang?"

Dinda hanya mengangguk tanpa menjawab. Ah, dia teringat siapa Kairyn itu.

"Takut kalah saing ya kak sampai repot-repot ke sini buat kepo sama aku?" sindir Dinda setelah beberapa saat terdiam. Jujur entah apa yang merasukinya hingga berani berkata seperti itu pada kakak kelasnya, tapi yang pasti dia juga agak risih diperlakukan seperti ini.

"Gue? Kalah saing? Sama lo?" Kairyn menunjuk dirinya sendiri kemudian tertawa renyah dan sangat garing didengar. "Ngapain anjir kalah saing sama dedek emes sok polos modelan lo. Lagian, gue kesini tuh mau lihat apa pantes lo gue anggap saingan. Eh tapi udah keliatan, sih, cewek sok polos kaya lo tuh jauh dari level saingan gue."

Dinda menggeram kesal. "Daripada lo yang bikin ilfeel. Padahal satu sekolah juga tahu kali kalo Kak Bintang jomblo garis keras dan bukan milik Kak Kairyn," tukasnya.

"Yauda, sih, yang penting tuh dia selalu puji prestasi-prestasi gue!" ejek Kairyn tak terima. Enak saja dikatain begitu sama adek kelas lagi.

"Gue otw kok otw, tenang aja bakal—"

"KAIRYNNNNN."

Belum sempat Dinda bicara sudah terdengar jelas teriakan cempreng khas sahabat Kairyn. Acell masuk ke dalam kelas dengan sedikit berlari, nafasnya tersengal-sengal saat sudah sampai di samping Kairyn.

"Stttt ... diem Acell." Kairyn menoleh kembali menatap Dinda, "Anyway, thanks udah suka sama Kak Bintang." Tanpa ingin mendengar lanjutan omongan Dinda, Kairyn langsung keluar dari sana, tak lupa menggeret Acell dan Mikel.

Bintang itu populer, di dalam maupun luar sekolah. Banyak sekali yang naksir karena tampangnya yang oke dari segi fisik juga materi. Tapi sepopulernya lelaki itu, dia tidak pernah pacaran.

Gadis itu menghela nafas kesekian kalinya, memikirkan jika selama ini dia pun takut kalah start dengan yang lain. Makanya, setiap kali ada yang naksir sama Bintang pasti akan ia hampiri dengan segera untuk melihat bagaimana bentuk saingannya.

Keadaan kantin semakin ramai karena semua anggota tim basket SMA Jatinegara memenuhi area kantin sekolah. Kairyn dan Acell semakin dibuat frustasi karena kebisingan itu tak ada hentinya.

"Bisa diem nggak, sih?!" teriak Acell.

Tak ada yang merespon.

"HEH!" Kairyn berteriak dan menggebrak meja membuat keadaan sekitar seketika hening. Semua perhatian pengunjung kantin menatapnya termasuk Bintang.

ArcturusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang