Sisi Bintang

36 2 0
                                    

Bintang Atmadja. Lelaki berusia 18 tahun yang memiliki tinggi sekitar 180cm itu adalah kakak kelas yang paling disukai semua angkatan di sekolahnya, termasuk Kairyn sendiri. Bahkan dia mendapat julukan Prince Charming SMA Jatinegara tahun ini.

Keluarga Atmadja, siapa juga yang tidak mengenal keluarga itu? Keluarga yang sedang naik daun di bidang bisnis properti itu semakin membuat nama Bintang di kenal di kalangan remaja.

Funfact tentang Bintang yang tidak pernah pacaran memang betul adanya. Beda lagi jika rumor yang beredar mengatakan Bintang berpacaran dengan Kairyn, itu jelas salah. Tapi entah mengapa, Bintang hanya diam jika ditanya soal rumor tersebut. Membuat beberapa orang percaya jika Kairyn adalah kekasih Bintang.

Bintang memandangi layar ponselnya yang menyala. Bola mata bewarna coklat itu membaca sederet kalimat pesan yang masuk, lelaki tersebut membacanya dari bar notifikasi.

Setelahnya, ibu jarinya menghapus pesan tersebut dan melanjutkan kegiatannya—melihat banyaknya foto dirinya sendiri yang terpampang di akun instagram  fanbase 'StarBin'—aneh, saking populernya dia, warga SMA Jatinegara membuat akun fanbase untuknya.

Lagi, ponsel dengan logo apel digigit sedikit itu bergetar. Bintang kembali membaca pesan yang masuk. Rupanya masih dengan pengirim yang sama.

Kairyn Arcturus.

Perempuan manis nan pintar, juga aneh jika berhadapan dengannya. Itu lah Kairyn di mata Bintang.

Sudah setahun Kairyn selalu mengirimnya pesan, meskipun tak sering tetapi selalu ia hiraukan. Hanya ia baca namun tidak ia balas. Anehnya, jika di room chat gadis itu sangat lah lancar jaya berinteraksi dengannya. Lain lagi jika berhadapan langsung. Bintang menggelengkan kepalanya tak paham.

Ponselnya kembali bergetar dengan nada getar panjang. Notifikasi yang berbeda. Bintang segera membukanya dan membalas secepat kilat.

"Dek temennya udah dateng."

"Iya Bund." Segera ia memencet tombol home dan meninggalkan ponselnya di atas kasur.

Baru setengah tangga, suara Ayden dan yang lainnya terdengar. Bintang terkekeh pelan saat mendengarkan candaan mereka.

"Yo bro, sup!" sapa Ayden dengan semangat 45.

Hadirnya mereka bertiga untuk belajar bersama, mengingat sebentar lagi memasuki semester 2. Setelah menata tempat agar terlihat nyaman dan berbagai peralatan yang dibutuhkan, Bintang duduk di sebelah Dylan.

Layaknya les private dengan Bintang yang menjadi guru dadakan mereka bertiga selama beberapa minggu terakhir. Tidak ada suara bising soal gurauan, mereka sangat fokus.

"Ini, Bunda bawakan kue sama minum ya. Jangan lupa istirahat sejenak." Bunda Bintang, Iren, datang. Menaruh nampan yang dia bawa ke satu meja yang kosong.

"Waduh, makasih Bunda! Siap itu mah, otak Ayden juga kalo lama-lama dikasih rumus gini bisa ada asepnya," ucap Ayden sedikit mengeluh. Jujur saja dia memang sudah merasa pusing melihat rumus-rumus di bukunya.

Iren tertawa kecil. "Kamu ini ada-ada aja. Ya udah Bunda mau lanjut ke dapur ya." Selepas itu Iren beranjak pergi.

"Istirahat kek, Bin, haus nih!" Dylan langsung mencomot gelas berisikan es jeruk itu. Bintang memutar bola matanya malas, belum juga 30 menit tapi mereka sudah asik memakan kue.

ArcturusKde žijí příběhy. Začni objevovat