O1. Make A Wish

144 12 0
                                    

"Jeno, Jaemin, lagi engga ada kerjaan kan?"

Jeno dan Jaemin kompak menoleh saat Yoona melempar pertanyaan itu.

"Jeno hari ini libur ma."
"Jaemin mulai kerja tetap besok."

Keduanya mengucapkan itu bersama sama, entah bagaimana, insting anak kembar. Jeno langsung menoleh ke Jaemin, sementara yang ditatap hanya bingung. "Akhirnya Nana kita mulai kerjaaa. Dokter bedah Na??" Ujar Jeno sambil menepuk bahu Jaemin mulai keras, menyebabkan Jaemin mengerang. "Ya sebelum kalian kerja aku udah kerja kan! Pura pura amnesia sana?!" Balas Jaemin sambil mengusap bahunya yang dipukul oleh Jeno.

Yoona hanya tersenyum melihat perdebatan anak kembarnya itu. Sesuatu yang sudah jarang terlihat, mengingat keduanya sudah punya kesibukan mereka masing masing.

Jeno dengan perusahaannya dan Yeonji, Jaemin dengan kesibukannya sebagai calon dokter, dan terkadang disibukkan dengan Eunbi.

1 bulan sudah berlalu. Jaemin menerima ajakan Jaehyun. Tidak langsung, bertahap. Jaemin seperti menjalani koas lagi, karena sistem di Kanada begitu berbeda dengan di Korea.

Waktu berkumpul saja sudah susah. Tidak sebebas 7 tahun yang lalu. Mereka sudah punya tanggung jawab mereka masing masing. Mungkin sebulan atau dua bulan sekali.

Meski mereka satu rumah, tapi waktu berangkat dan pulang mereka berbeda. Jaemin biasanya berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam dari Jeno. Kadang Jeno juga pulang lebih malam dari Jaemin. Atau jika Jaemin kedapatan shift menjaga, biasanya subuh baru pulang. Dan jika Jeno lembur, biasanya baru pulang jam 2.

Mark? Dia sudah bertunangan dan pindah ke apartment nya sendiri bersama tunangannya.

"Kenapa, ma?" Tanya Jeno. Yoona pun langsung tersadar dari lamunannya. "Ah itu, tolong kalian ke supermarket. Kulkas hampir kosong." Balas Yoona sambil memberi Jaemin sebuah kertas berisi list belanjaan mereka. "Kalian sudah jarang pergi berdua kan? Nah, kan ada kesempatan." Lanjut Yoona. Jaemin langsung melirik ke arah Jeno. "Ambil jaket, gue nyetir." Ujar Jaemin lalu melesat ke kamarnya, mengambil jaket mungkin. Jeno pun langsung pergi ke kamarnya juga, meninggalkan Yoona sendirian.

"Halo Jae? Mereka sudah pergi, bisa kesini sekarang."

"Oke ma."

___

"Jen, coba cari ini, disebelah sana."

"Nanti lo ilang gimana?"

Jaemin menatap Jeno sinis. "Lo pikir gue anak kecil?" Jeno hanya tertawa. "Iya. Gue ga bisa kehilangan lo lagi." Jaemin yang awalnya sinis langsung tersenyum tipis. "Gue ga bakal kemana mana lagi. Kalo pun gue pergi, tunggu 50 tahun dulu." Balas Jaemin.

"Bagi dua deh Na. Lo yang bagian ini, gue yang bagian ini. Ketemu lagi dikasir, oke?"

"Oke."

Mereka berdua berpencar menuju bagian masing masing. Supaya lebih cepat. Sesekali mengecek handphone mereka, jika ada yang mengabari. Bagi keduanya hari ini adalah hari yang aneh. Tidak ada keributan sama sekali. Di rumah tadi juga hanya ada Yoona. Tidak ada yang menelfon atau chat mereka.

Dan si kembar juga tidak sadar bahwa hari ini adalah tanggal 13 Agustus, hari kelahiran mereka.

2 jam mereka habiskan hanya disatu tempat. Wajar, barang yang mereka beli tidak sedikit. Ya.. 150.000 won sampai lah. Beruntung yang menanggung Donghae, kalau mereka, sayang uang. Terlebih Jaemin.

Keduanya kini bersantai di cafe langganan mereka. Belanjaan mereka taruh di mobil. Mau pulang awalnya, tapi dengan Yoona tidak dibolehkan.

Eyo, Lee Family😎🤟

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now