16. Flashback

231 24 0
                                    

"Jaemin-ah, mau kemana?"

Jaemin tercekat. Dirinya tertangkap basah mengendap keluar rumah. Oleh saudaranya sendiri. "Jeno? Aku hanya ingin ke minimarket sebentar, boleh yaa?? Sekalian bertemu temanku hehe" ujar Jaemin lancar, meski gugup. "Hm, sana"

Jaemin tersenyum. Sudah 1 bulan, dan Jaemin bertekad untuk mengembalikan ingatannya. Meski sakit, tetap lebih sakit ketika orang lain berbicara tentang kehidupanmu dengan mereka, namun kau sendiri tidak bisa mengingatnya.

Seperti perjanjiannya dengan Mark, ia akhirnya boleh mengendarai mobil, meski dapat berbagai macam wejangan dari sang papa, mama, dan kedua kakak. Jaemin tidak masalah sama sekali. Asalkan ingatannya kembali, itu sudah cukup.

막걸리
Hati hati, Jaemin-ah
Bawa obatmu
Air putih juga penting
Jangan beli kopi dulu
Ingat kalau mau baik baik saja
jangan macam macam

Jaemin tersenyum melihat pesan dari Mark. Memang setelah Jaemin keluar dari rumah sakit, posesif Mark bertambah. Melebihi yang lain. Mungkin faktor Mark lebih tahu dari yang lain.

나나
Iya hyung
Kau macam mama saja
ㅋㅋㅋㅋ
Sorry~~

Ck, this is all for your sake
Aku ada kelas
Baik baik saja kau
Jangan macam macam
If it's hurting so much, berhenti
Minum obat kalau sakit
Oke?
Bye~~

Thank you hyung
Semoga baik baik saja

Langsung apa apa lapor, oke?

Okayyy

Jaemin mematikan ponselnya, lalu menyalakan mobil dan segera pergi dari rumah. "First stop.. kafe"

Hanya sekitar 10 menit an Jaemin sampai di kafe. Ia kemarin lusa tak sengaja menemukan secarik kertas yang isinya jadwal keseharian lamanya. Ia selalu membawanya hingga saat ini.

Schedule☆
Sekolah
Jemput Jisung/kadang dengan Chenle
Santai/belajar di rumah
Kafe (4 jam)
Pulang kafe mandi
Belajar/mengulang materi
Tidur

Jaemin hanya tersenyum tipis. Dari kertas itu, bahkan tidak ada yang bisa ia ingat.

"Jaemin? Kau kenapa ada disini?"

"Yangyang? Kau..?"

"Aku memang anak orang kaya, tapi bukan berarti aku tidak boleh bekerja paruh waktu, kan?"

Jaemin masih agak kaget melihat Yangyang dengan seragam pelayannya. "Ehm, kau mau apa? Belum boleh kopi kan?" Tanya Yangyang. "Iya juga.. kapan selesai?" Tanya Jaemin. "Masih 3 jam lagi, kenapa?"

"Kau.. ehm.. tahu tempat yang biasa ku kunjungi dulu? Selain kafe" Yangyang terdiam. Dia ragu. Apa boleh memberitahu Jaemin. "Tidak apa apa, ehm, supaya semuanya cepat selesai. Aku tanya ke Haechan atau Renjun juga pasti tidak diberitahu" lanjut Jaemin. Setelah beberapa saat, baru Yangyang membuka mulutnya. "Aku tidak tahu kehidupan lama mu dengan detail, tapi aku tahu satu hal. Kau sering tidur di rumah lamamu. Rumah lama keluargamu sebelum ayahmu meninggal" Jaemin tersenyum. "Tahu alamatnya?"

___

"Seharusnya disini.."

Jaemin sudah sampai di rumah yang dimaksud Yangyang. "Rumahnya kelihatan tua.." komen Jaemin. Ia segera turun dari mobilnya, lalu mencoba memanjat gerbang. Dan baru sadar, gerbang itu tidak terkunci. Ia mendengus kesal. "Membuang waktu saja.." lirihnya pada diri sendiri.

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now