7. Jisung & Park

251 27 0
                                    

Maaf, ini alurnya aku cepetin, soalnya bingung mau bahas apalagi, jadi langsung ke inti ceritanya ya.

Happy reading♡︎
_____________________________

"Halo?"

"HYUNG!! AYO PERGI!!"

"Astaga Jisung! Telinga hyung langsung sakit!"

"Hehe, maaf hyung. Ayo pergi!! Kau tak ada shift kan hari ini?? Kutunggu di taman ya hyung! Oh ya, bawakan baju ganti juga ya, hehe"

"Jisung.. kau tak ingin pulang dan ganti baju dulu? Kau baru saja pulang sekolah Ji.."

"Makanya! Bawakan saja baju ganti hyung. Oh, juga nasi goreng kimchi mu hehe. Ayo piknik!"

"Dasar. Tunggu disana ya? Hyung siap siap"

"Oke!"

Oke, sepertinya acara tidur tiduran ku hari ini gagal. Tapi tak apa aku tak marah. Mungkin jika itu Haechan aku akan marah. Tidak, bercanda.

Aku langsung ke dapur untuk memasak pesanan Jisung. Nasi goreng kimchi. Masakan kesukaan Jisung. Dulu hampir setiap hari dia meminta sarapan dengan itu. Bahkan sekarang dia terkadang masih meminta.

Tak butuh lama aku selesai memasak. Setelah selesai aku langsung mengganti baju dan membawakan baju Jisung.

"Jisung!"

"Oh Nana hyung!"

"Menunggu lama?"

"Tidak"

"Baiklah, cepat ganti bajumu. Setelah itu baru makan" aku menyodorkan tas kecil yang berisi baju ganti Jisung. Lalu ia mengangguk dan berlari kecil ke arah toilet. Omong omong, aku sudah tak pernah melihat keluarga Park lagi. Mungkin mereka sudah menyerah? Entah. Lagipula aku sudah tidak peduli. Selama Jisung masih ada disisiku, aku tidak perlu memikirkan keluarga Park.

"Hyung! Ayo!"

Suara Jisung membuyarkan pikiranku. "Hyung, kau kenapa melamun?" Tanyanya. "Tidak apa apa, oh ya ini tanggal berapa?" Tanyaku balik. "13 Mei, kenapa hyung?"

Aku tertegun. Tanggal familiar. Tepat 12 tahun lalu semua terjadi. Dan entah kenapa, firasatku buruk. "Hyung?" panggil Jisung. "Ah ya, kita mau kemana?" Tanya ku. Ia tersenyum. "Ayo ke rumah lama!"

___

"Kau kenapa tumben meminta kesini?"

"Tidak apa apa. Mari habiskan waktu berdua saja hari ini! Tanpa Chenle atau Jeno hyung!"

Aku tertawa kecil. "Baiklah, bayi" ia tampak merengek setelah aku mengatakan itu. "Aku bukan bayi hyung! Hyung itu yang bayi!"

"Hei? Bayi tidak mengurus bayi!"

"Tetap saja hyung yang bayi!"

"Siapa yang minta dipeluk dan diusap kepalanya tiap malam? Yang memasakkan kau juga aku! Masih mengelak bahwa kau itu bayi?"

"Iya!"

Aku gemas. Lalu mengusak rambutnya. "Hyung.. kalau semisal Jisung pergi gimana?" Aku tak membalas. Dalam hati aku juga merasa sesak. "Hyung?" Panggilnya. Aku hanya tersenyum. Menyembunyikan rasa pahit. "Maka nanti hyung akan menyusulmu. Kemanapun kau pergi, hyung akan mengikutimu" jawabku. Ia hanya tersenyum. Sungguh aku tidak mengerti apa maksudnya bertanya itu. Aku memutuskan untuk tidak bertanya. Daripada ia menjawab yang tidak tidak dan malah membuatku sesak nantinya. "Hyung, mau melakukan apa? Hari ini biar hyungie saja yang memilih" ujarnya tiba tiba. Aku tersenyum. "Ayo memasak"

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now