9. Désolé, jumeau

324 26 0
                                    

Makasih ya buat kalian yang vote♡︎
Maaf juga, kalau cerita ini ga jelas soalnya ini pure karangan aku.
Maaf juga kalau ada kemiripan sama lapak yang lain, tapi harus engga, soalnya aku belum nemuin, dan semoga engga :)

Happy Reading, hope you like it!!
P.S boleh minta 1 detik buat vote ga🥺 jadi tambah semangat aja gitu kalo banyak yang vote♡︎
Thank you so much!!
_____________________________________

"JENO!"

Semua orang panik, begitu Jeno mengabari Jaemin mengalami kecelakaan. Keluarga Lee adalah orang orang pertama yang Jeno kabari, namun entah kenapa, Haechan dan Renjun juga. Jeno pikir, Mark yang memberi tahu mereka.

"Bagaimana Jaemin?!"

Jeno tetap diam. Bayang bayang Jaemin terpental masih melekat di kepalanya.

Jadi ini yang dia rasakan..

Ya Jen, inilah yang dia rasakan.

Yoona merengkuh tubuh anak sulungnya itu, mencoba menenangkannya, walau ia sendiri sudah menangis. Ia tak menyangka, setelah Jeno, Jaemin yang mengalaminya. Ia masih ingat jelas, apa yang Jaemin katakan padanya.

Ia teringat, dimana dia selalu mementingkan Jeno, dan Goongmin mementingkan Jaemin. Menyesal? Iya. Dan kini, ia melihat lagi, anaknya berjuang di dalam ruangan itu.

"Jen..", kini gantian Haechan dan Renjun yang menenangkan Jeno.

"Aku salah. Harusnya aku tidak mengatakan itu padanya. Harusnya aku membicarakan dengannya baik baik. Harusnya aku tidak pergi. Harusnya aku tetap di rumah. Harusnya aku-"

"Tutup mulutmu. Semua sudah terjadi. Tidak ada yang bisa diubah. Apapun hasilnya nanti pasti yang terbaik bagi kalian berdua" Renjun muak dengan Jeno. Ia pikir, keduanya salah. Pergi, adalah cara yang kurang baik. Jeno harusnya tidak emosi saat itu dan pergi. Dan Jaemin, harusnya ia terus terang jika Jeno kakak kembarnya.

"JAEMIN HYUNG!!"

Itu Jisung. Ya, Jisung. Ia memang tadinya pergi, namun ia langsung meninggalkan keluarganya begitu Chenle mengabari Jaemin kecelakaan. Dan yang mengabari Chenle itu Mark. Oh mereka berdua tidak sendirian, ada Yangyang, dan Johnny.

Kembali ke Jisung. Ia langsung lari ke Yoona dan memeluknya erat sambil menangis. Yoona pun yang tadinya sudah menenang kembali menangis. "Shhh, Nana hyung sedang berjuang..." ujarnya sambil mengelus kepala Jisung. "Jaemin hyung!! H-hyung hiks, Nana hyung" Jisung terus memanggil Jaemin. Hingga kesadarannya hilang, membuat semua orang bertambah panik.

Yangyang dan Chenle langsung mengangkut Jisung, dan menyerahkannya ke perawat untuk diperiksa.

Sementara Johnny, tatapannya kosong. Bohong jika ia tidak apa apa. Jaemin, itu salah satu karyawan kepercayaannya, salah satu karyawan kesayangannya, dan satu satunya adik yang ia punya. Jaemin, dia salah satu penyempurna hidupnya. Dan kini sedang terbaring berjuang. Tangannya terangkat, menempelkan handphone nya ke telinganya.

"Cepatlah datang ke rumah sakit! Adikmu sekarat!"

Johnny langsung mematikan sambungan itu, dengan air mata yang sudah turun.

Tak lama kemudian, 3 orang mulai lari lari di koridor rumah sakit. "JOHNNY!" Johnny, yang namanya dipanggil pun menoleh, mendapati keluarga Jung tengah berlari ke arahnya. Jessica sudah menangis duluan, Jaehyun sepertinya frustrasi dan Yunho menenangkan dirinya sendiri. "Bagaimana Jaemin??" Tanya Jessica pada Johnny, namun hanya dibalas gelengan oleh Johnny.

Johnny melirik pada Yoona dan Jeno, yang sepertinya bertanya tanya, tentang kehadiran keluarga Jung. Ia lalu menghampiri mereka.

"Saya Seo Johnny, pemilik cafe tempat Jaemin bekerja. Dan mereka ini,

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now