2. Sekolah dan Hwang

340 33 1
                                    

"Kau siap, Jen?"

"Siap, ma. Jaemin dimana?"

"Jaemin kan pulang kemarin, saat kau tidur. Ia akan bertemu denganmu nanti di sekolah"

Ya, hari ini Lee Jeno akan memulai pendidikannya, sama hal nya dengan Jaemin. "Ah, oke ma. Jeno duluan" ujar Jeno lalu pergi dari pelataran rumah keluarga Lee.

Singkat, cerita, akhirnya Jeno sampai di sekolah barunya. Disana, ia melihat Jaemin yang tengah menunggunya di gerbang.

"Lama banget sih"

"Maaf, kesiangan"

"Dasar pemalas"

Jeno hanya tersenyum, memperlihatkan eyesmile nya.

___

"Jen.. sana duluan"

"Kenapa?" tanya Jeno heran. Pandangan Jaemin terpaku pada sesuatu, entah apa. Ia tampak terkejut. "Gapapa, nanti kususul. Aku ada urusan sebentar" ujar Jaemin lalu pergi dari Jeno. Jeno tidak mau ambil pusing, ia langsung pergi ke kelas barunya.

JAEMIN POV
Aku terkejut. Entah halusinasiku atau realita, aku melihat mereka berdua. 'Sahabat' ku dahulu. Aku langsung menghampiri mereka setelah meninggalkan Jeno. Hingga aku menepuk pelan bahu kecil pemuda itu. Ia menoleh, bersama temannya. Terkejut. Itu reaksi mereka berdua sekarang.

"N-nana?"

"J-jaemin?"

Aku tersenyum. "Lama tak jumpa.. Huang Renjun, Lee Haechan" ujarku, menahan tangis. Sementara Renjun sudah berkaca-kaca. Haechan masih dengan reaksinya. Lalu aku memeluk keduanya. Menyalurkan rasa rindu, setelah 12 tahun tidak bertemu. Mereka membalasnya.

"GUE KANGEN SAMA LO ANJIR KEMANA AJA?!" Teriak Haechan dengan suara melengkingnya. Aku hanya tersenyum. "Gue kira lo udah mati Jaem" ujar Renjun, dengan segala ke savage an nya. "Maaf, gue bakal jelasin. Untuk saat ini gue mau minta tolong, boleh?" Tanyaku ke mereka. Mereka hanya mengangguk.

"Kalau misal nanti ketemu Jeno.. tolong berlagak kalian orang baru ya? Jangan langsung kenal aja. Dia amnesia habis kecelakaan itu. Bakal sakit kalau otaknya dipaksa buat mengingat sesuatu. Oh ya, jangan bilang gue saudara kembarnya. Sekarang gue cuma sepupunya juga.. penyebab dia kecelakaan" ujarku, mempelan di kalimat terakhir. Tapi mereka mendengarnya. Lalu menatapku.. iba. "Maaf Na, kita ga ada disana waktu lo butuh. Susah ya.. berjuang sendiri? Sekarang lo ga perlu berjuang sendirian. Ada kita, yang bakal ngebantu lo" balas Renjun.

"Lo kelas mana Na? Biar kita anter"

"Kelas 10A jurusan musik, kalian?"
Mereka saling bertatapan, yang membuatku bingung. Lalu Haechan menggandeng tanganku tiba tiba, agaknya seperti menyeret, dengan Renjun yang mendorongku dari belakang.

"Apaan sih?!"

"Udah lo diem aja"

Tak lama kemudian kita sampai di kelas yang bertuliskan 10A, kelasku dan Jeno. Disana kulihat Jeno sudah mendapatkan teman. "Thanks" ujarku lalu masuk. Namun mereka juga ikut masuk. "Kita sekelas, Na Jaemin" ujar Renjun yang membuatku kegirangan. Sepertinya aku tidak perlu mencari teman lagi.

"Jaem!"

Aku menghampiri Jeno dan seseorang yang sepertinya teman baru Jeno. Orang itu mengulurkan tangannya kepadaku. "Hwang Hyunjin" ujarnya, namanya tak asing. Aku membalasnya.
"Na Jaemin, sepupu Jeno"

___

"Hai Jen! Aku Lee Haechan! Senang berteman denganmu!"

"Aku Huang Renjun"

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now