19. Biar Semesta yang Memilih

276 27 0
                                    

"Jelaskan sekarang"

Ketiga orang tersebut tetap diam kala Yoona tengah menatap mereka tajam. Bagaimana Yoona tidak kaget, ia sedang menonton drama kesukaanya saat dirinya tiba tiba ditelfon oleh pihak rumah sakit mengatakan bahwa putranya sedang diambang kematian.

Hingga 5 menit berlalu tidak ada yang menjawab. Lebih tepatnya, mereka tidak tahu harus menjawab apa. Karena mereka sendiri tidak tahu detailnya. Ya, kecuali Mark. Tapi Mark sendiri memilih untuk tutup mulut. Ia memang tahu dari Eunyoon, tapi Mark bukan orang yang gampang percaya 100% terhadap suatu hal, bahkan ayah kandungnya sendiri.

"Tidak ada yang mau menjawab? Akan ku telfon pihak kepolisian-"

"Bisakah kalian percaya kalau Jaemin melakukan itu demi keluarga kalian? Agar orang itu tidak merusak lagi? Kalian tahu sendiri bagaimana nekatnya Jaemin, ia lebih memilih keluarga daripada keselamatannya sendiri. Ia melakukannya sendiri karena dia tahu, dengan kalian ikut campur, maka akan tambah lama. Kalian sama sekali tidak bisa mengendalikan emosi. Berbeda dengan Jaemin dan otak jeniusnya."

Semua terdiam saat Mark mengatakan hal seperti itu. Air mata yang mengering perlahan kembali turun lagi. Dan saat ini, mereka semua menangis. Semua, termasuk Mark, Jeno, dan Jaehyun. Baru saja Jaehyun akan membuka mulut, tapi derap suara lari beberapa orang mengganggunya.

"NANA HYUNG KENAPA?!"

Jisung dan yang lain. Mereka juga kaget, sangat kaget. Terlebih Jisung. Jeno memang yang memberi tahu mereka. Dilihatnya Haechan, Renjun, Sungchan, Yangyang dan Chenle menatap mereka dengan pandangan kosong.

"Jaemin hyung kenapa bisa masuk tempat sialan ini lagi? Tidak cukup yang dulu hah?"

"JISUNG AH!" Teriak Sungchan ketika Jisung hampir menerobos ruang operasi. Buru buru dia menariknya ke pelukannya. Sambil mengelus kepala belakang anak itu. "Jaemin hyung kuat, Jaemin hyung pasti bisa, jangan putus asa, ya?" Sungchan tidak peduli lagi dengan pakaiannya yang basah karena air mata Jisung.

"Jen" panggil Haechan menepuk bahunya. Jeno langsung menoleh, mendapati Haechan yang menatapnya, dengan tatapan yang sulit diartikan. "Apa yang terjadi?" tanyanya. Ia menghela nafas. "Jaemin tertembak. Ga tau dimananya, ga kelihatan" jawab Jeno.

___

4 jam, dan tidak ada tanda tanda dokter itu keluar. Selama 4 jam itu juga mereka senantiasa menunggu. Yoona bahkan tertidur.  Donghae langsung pulang setelah mendengar Jaemin masuk rumah sakit lagi. Jessica dan Yunho pun juga langsung datang setelah diberitahu Jaehyun.

Hingga suara decitan pintu terdengar, mereka langsung mengalihkan perhatian mereka. Juga Yoona yang langsung bangun. Namun setelah seseorang itu keluar, tidak ada yang berani bertanya. "Keluarga Na Jaemin?" Tanya dokter itu. Moon Taeil. Donghae hanya mengangguk. "Mau dibicarakan disini, atau lebih privasi?" Tanya Taeil lagi. "Disini saja dok" balas Jaehyun. Taeil hanya mengangguk. "Saat pasien masuk, triasenya sudah merah. Tembakan itu melukai organ vitalnya, saat dibawa kesini, pendarahan juga tidak berhenti. Masih bisa dihambat, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pendarahan lebih lanjut. Apalagi memang organ vital pasien yang terbilang lemah sejak lahir. Meski sudah operasi jantung, organ vitalnya yang lain masih harus beradaptasi dengan jantung barunya."

"Jadi bagaimana dok?" Jaehyun sudah menebak kemungkinan yang terjadi, hanya saja ia tidak mau percaya.

"Selama 48 jam akan dipantau. Jika berhasil melewati masa kritis selama 48 jam, maka masih bisa dicegah, jika tidak, kami akan usahakan lagi. Jika masih tidak berhasil, maka terpaksa alat penopangnya harus kami lepas, mengingat keadaan pasien yang sekarang sedang sangat lemah."

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now