The Fourth 《Haechandes Apollion》

9.3K 1.4K 346
                                    

[Welcome in]

"Astaga dia anak yang lucu, kulitnya mengikutimu, wanitaku"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Astaga dia anak yang lucu, kulitnya mengikutimu, wanitaku"

"Ya, kamu benar, aku akan sangat menyayanginya, tapi sayang ia akan tumbuh dewasa tanpa sang ayah"

"Tidak apa, ia akan tau pada saatnya, dan harus kuberitahu padamu, kalau di umurnya yang ke 17 aku akan mengambilnya"

○○○○○

Buk buk buk

Tangan kirinya meraih setangkai daun herbal, sedangkan tangan kanannya masih sibuk menumbuk, ia menaruhnya kedalam mangkuk tumbukan hingga fisik daun itu agaknya hancur

Sesekali menghela napas pada sela sela kegiatannya, ia memang menikmati kegiatannya dalam membuat obat, membuat obat adalah keahlian sekaligus hobinya, namun bukan berarti ia tidak menikmati waktu waktu istirahat.

"Gak makan kamu?"

Ia menoleh kala merasakan sebuah rangkulan pada pundaknya, matanya mendapati wanita cantik jelita dengan kulit tan eksotis, kulit itu menurunkan kepadanya dan itu membuatnya bangga, ia tidak peduli jika dikatai buluk atau semacamnya, karena sang bunda terlihat cantik dengan kulit itu

Berarti ia akan terlihat tampan dengan kulit eksotis ini

"Emang bunda masak apaan?"

"Cicak balado"

Mengarahkan tatapan jengahnya pada sang bunda hingga wanita itu tertawa, yang benar saja ia bahkan tidak tau apa cicak aman atau tidak untuk di konsumsi, tapi tentu saja ia tau bundanya ini berbohong

"Yakali bun, dikira echan apaan makan cicak?"

"Iya iya, itu bunda masak makanan kesukaan kamu, mie goreng, ayam goreng, cumi tumis cabe, kangkung, tempe goreng tepung, trus ada kerupuk udang, eh bunda juga lagi manggang kue bolu kesukaan kamu, ada pudding kesukaan kamu juga di kulkas"

Alisnya tertukik dan kini matanya memandang sang bunda heran, biasanya sang bunda akan sangat malas jika memasak sebanyak itu, mungkin helen akan lebih memilih memasak 2 sampai 3 lauk saja, namun ini lebih dari itu,  bahkan hampir semua makanan kesukaannya menjadi lauk untuk hari ini

"Bun? Sehat? Mau echan bikinin obat? Kali aja bunda masuk angin trus otaknya ikut masuk angin juga"

Helen tertawa lalu tangannya yang terkepal mengusak rambut lebat milik sang anak, hingga surai surai rambut itu berantakan tidak beraturan "mana bisa kayak gitu, ayo cepet makan dulu, obatnya nanti aja"

7 Semideus || Nct DreamWhere stories live. Discover now