7 Semideus || Nct Dream

Δώδεκα

Haii!! Aku double upp!!

[Δώδεκα: duabelas]
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Siapa tadi yang mancing mancing Mark buat mainin ursulanya?"

Dengan ragu Jeno dan Renjun mengangkat tangan, sedangkan Mark tetap menunduk enggan menatap Jaehyun yang tengah menatap ke 2 sahabatnya dengan tatapan tajam.

"A-abis kita kepo"

Mendengar balasan dari mulut Renjun, Jaehyun menghela napas lalu mengacak rambut ke 3 remaja laki laki yang berbeda beberapa tahun lebih muda darinya. Membuat ke 3 laki laki itu mulau berani mengangkat kepala mereka yang tadi tertunduk. 

"Lain kali hati hati, untung yang rusak cuma tanaman bunga jane doang, kalo abang gak dateng sawah demeter juga bisa rusak"

"Maaf bang"

Jaehyun mengangguki ucapan kompak ke 3 remaja laki laki itu. Sebenarnya ia sendiri tidak tega memarahi ke 3 laki laki itu, namun kesalahan tetaplah kesalahan. 

"Yaudah kalian bantu jane sana"

Mark, Jeno dan Renjun mengangguk, lalu melangkah meninggalkan Jaehyun untuk membantu Jane kembali menanamkan bunganya. Namun kala mereka sampai, rupanya bunga yang tadi hanyut sudah kembali mengembang dengan indah, membentuk suatu taman yang lebih indah dari sebelumnya. Disisi taman, ada Jane yang tengah kembali menanamkan beberapa bunga. 

"j-jane, hi?"

Jane menoleh, melemparkan tatapan datarnya pada Mark, namun ada sebuah senyuman tipis diwajahnya. Menambah sedikit kesan ramah pada dirinya, walau tetap terlihat dingin. 

"Gapapa, gue juga kurang suka taman yang sebelumnya, emang mau gue rombak"

Mark mengusap tengkuknya dan meringis pelan. Sedang Renjun dan Jeno menatap Jane ngeri. 

"But, i still wanna say sorry"

Jane mengangguk. "its okay"

Mata Jane tidak sengaja menangkap Jeno yang tengah berdiri dibelakang Mark. 

"Hayden, bisa gua pinjem ruang Persephone dipondok lu? tenaga gua agak terkuras"

Dengan sigap Jeno mengangguk. "Boleh kok bol-

-oh ini yang ngerusak taman, Jane!?"

Ke 3 laki laki itu sontak menoleh kearah 2 perempuan yang baru saja datang menghampiri mereka. Lebih tepatnya datang untuk menghampiri Jane dan melabrak mereka. Namun yang barusan bersorak itu adalah anak dari Artemis, perempuan yang membuat Mark terpikat.