7 Semideus || Nct Dream

Δεκαέξι

[Δεκαέξι (Dekaéxi) = Enam belas]
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sebenernya kenapa kita harus repot repot pindah camp ini?"

Ucapan Jaemin menarik perhatian para penghuni meja yang tadinya tengah menikmati makanan mereka masing masing.

Ia hanya merasa sedikit penasaran dan merindukan bundanya.

"Karena kita demigod," Ujar Hendery asal dan kembali melahap ayam gorengnya.

"Bukan, maksud gua, kita masih bisa baik baik aja didunia, kenapa harus pindah kesini dan pisah sama orang tua manusia kita?" Ujar Jaemin menjelaskan maksud dari pertanyaannya.

"Siapa yang bilang kita baik baik aja di dunia?"

Jaemin sontak menoleh kearah Jaehyun. Ia menukikkan alisnya merasa agak heran mendengar jawaban Jaehyun.

Ia merasa baik baik saja selama di dunia, apalagi disini mereka tidak melakukan banyak hal.

"Lu tau cyclops tadi?"

Jaemin mengangguk ragu, sembari melahap nasi gorengnya.

"Mereka salah satu kaum pengincar darah murni," Jaehyun menggantungkan kalimatnya untuk sekedar meminum es teh manisnya. "Dan darah murni itu kita"

Mata Jaemin sontak terbelalak. Bukan hanya Jaemin, tapi ke 5 pendatang baru yang lain juga ikut terbelalak.

"Kenapa kita diincar?"

"Darah kita bisa buat mereka makin kuat dan bisa aja menyaingi para dewa olimpus," Ujar Jisung menjawab pertanyaan Jeno. Yang tentu membuat Jeno terkejut.

"Lu tau banyak?" Chenle berucap dengan raut kagetnya sembari menatap Jisung.

"Dia banyak nanya, jadi gak heran,"

Jisung mendengus jengkel kala mendengar ucapan Johnny, diakhiri dengan kekehannya.

"Kalian tau Titanomakhia?" Tanya Hendery sembari menatap satu per satu pendatang baru.

"Tau!" Renjun berseru, laki laki ini memang sangat tertarik dengan dunia itu.

"Seperti yang lu tau, para dewa menang dan titan juga para pemberontak lain dibuang ke tartaros, jadi gak heran mereka punya dendam," Jelas Hendery.

"Dan karena itu mereka mau membalasnya dengan ngambil darah kita?"

"Lebih tepatnya meminum darah kita"

Mark sontak terbelalak setelah mendengar balasan Lucas pada ucapannya tadi.

"Segila itu!?" Chenle dan Haechan berseru bersamaan. Tentu saja mereka terkejut.

"Mereka emang gila," Ujar Jaehyun diakhiri dengan kekehan gelinya kala melihat raut terkejut milik Haechan dan Chenle.

"Tapi mereka gak segila itu kan buat nyamperin kita ke dunia-