Pernah menonton film atau membaca buku Percy Jackson? atau kamu tertarik dengan dunia para dewa dewi Yunani?
Ah! Mungkin ini adalah buku yang tepat untukmu.
Kisah petualangan ke 7 laki laki yang tiba tiba harus berpisah dengan orang tua manusianya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[Έξι (Éxi): Enam]
Enjoyy!! . . . . . . . . . . . . . . . . .
"Jadi?"
Renjun menatap Lucas dengan tatapan mengintimidasinya. Sedangkan Lucas mengusap tengkuknya.
"Ja-jadi gua itu beneran koko sepupu lu kok"
"Yang berbobot anjir, to the point!"
Lucas meringis. "Sebenernya demigod itu gak aman didunia luar, soalnya ada berbagai manusia yang mencoba buat ngambil darah demigod supaya bisa jadi demigod juga, dan kebetulan gua ini bukan keturunan dewa, jadi persentase bahayanya kecil, beda sama lu yang keturunan dewa asli"
"Jadi karena itu, gua ditugasin buat ngelindungin lu sama baba, tenang aja mereka gak bakal ngusik baba kok"
Renjun menghela napas. "Sampe baba kenapa napa, lu orang pertama yang gua suruh adu tatap sama medusa"
Sontak Lucas terdiam, bahkan langkahnya pun ikut terhenti. Sedangkan Renjun berjalan lebih mendahuluinya.
Adu tatap dengan medusa? Ohoho, tidak tidak, Lucas lebih memilih adu tatap dengan ceberus daripada Medusa.
"Y-ya gak gitu juga!"
"Baiklah semuanya! Perkenalkan putra tunggal Athena"
Mendengar pengumuman yang keluar dari bibir Shindong, para demigod lain mulai ricuh.
Mereka memang pernah mendengar akan kedatangan Putra Athena itu, namun mereka kira itu hanya sebuah bualan. Oh ayolah, Athena adalah dewi perawan, mustahil jika Dewi kebijaksanaan itu memiliki anak apalagi seorang putra.
"Lu dipanggil noh!" Ujar Jaemin setelah menyenggol lengan Renjun menggunakan sikunya.
Renjun menghela napas, jantungnya berdebar kencang karena gugup. Ia memang pernah menjadi ketua osis dan sering berpidato didepan banyak teman temannya.
Tapi itu semua manusia normal, bukan seperti sekarang dimana jumlahnya lebih banyak dan semuanya adalah makhluk luar biasa.
Bagaimana kalau nanti ia dikeroyok hanya karena salah kata?
"Nah! Renjun Abegio, silahkan maju"
Sontak Renjun mengarahkan tatapannya pada Shindong. Parahnya, Shindong malah menatap kearahnya, sehingga orang orang disekitarnya juga ikut menoleh kearahnya.
