Preziosa 12

1.9K 290 31
                                    

Suara bantingan datang dari kamar Taehyung, seperti suara pecahan memekakkan telinga.

Setelah Irene pergi, keduanya segera berlari ke atas dan melihat Jennie yang sejak tadi menggerakkan knop pintu.

"Jennie, ada apa ?"

"Oppa, dia menguncinya dari dalam."

"Apa kita punya kunci cadangan ?"

"Kau melarang papa untuk membuat kunci cadangan kamarmu agar tidak sembarangan orang masuk, kan."

Taehyung mendesis kesal, rasanya dia menyesal sekarang. Bodoh!

"Kita dobrak saja, hyung."

"Ah benar! Dobrak saja, oppa."

Percobaan pertama, Taehyung mundur beberapa langkah sebelum menghantamkan tubuhnya ke pintu.

"Sial! Kenapa pintu ini keras sekali."

Lagi, Taehyung kembali menabrak pintu itu dengan keras, dan ketiga kalinya dibantu Jungkook. Dorongan kelima akhirnya pintu itu terbuka paksa.

"Kalian tunggu saja disini."

"Tapi-"

"Jungkook, mengertilah."

Jungkook mundur. Membiarkan pria yang berstatus kekasih Rose itu masuk.

Gadis itu terjatuh begitu saja dilantai yang dingin dengan isakan lirih, dan di sekelilingnya banyak pecahan kaca berserakan.

"Rose..."

"Menjauh- hiks! Aku tidak butuh."

"Rose, ini berbahaya. Bagaimana jika kau terluka, hm ?"

"Peduli apa kau ?! Pergi! Sana pergi saja!"

Perlahan Taehyung menyingkirkan beberapa pecahan dengan kain, tidak peduli dengan penolakan Rose.

Setelah memastikan setidaknya aman, ia baru mendekati Rose.

"Berdiri dulu ya ? Aku takut ada yang menancap."

"T-tidak- hiks! mau.."

"Sayang, kita bicarakan semuanya baik-baik. Kumohon, jangan seperti ini. Kaca-kaca ini bisa menyakitimu, dan aku benci melihatmu terluka."

Rose berdiri dengan bantuan Taehyung dan membiarkan pria itu membawanya ke tepi ranjang.

Taehyung mengisyaratkan kedua adiknya untuk pergi dari sana dan mereka mengerti. Jennie memastikan pintu itu tertutup walaupun tidak begitu rapat.

"Sayang.."

"Aku benci kau!"

"Aku minta maaf, hm. Tidak mau menatapku ?"

"Tidak!"

Perlahan jemarinya dibawa untuk menyentuh dagu si cantik, mencoba untuk membuat pandangan mereka sejajar.

Namun Rose justru membuang muka, dan Taehyung lebih sakit saat melihat air mata yang sudah hampir mengering.

"Aku sudah keterlaluan, ya ? Aku menyakitimu."

"Kau bajingan, Kim."

"Maafkan aku. Sayang, bisa lihat aku dulu ?"

Semarah apapun Rose, dia tetap akan menjadi gadis yang penurut untuk Taehyung. Rose merasa sakit saat pandangan mereka bertemu, kembali mengingat beberapa menit lalu pria yang berstatus sebagai kekasihnya itu membentaknya dihadapan semua orang.

"Kau membiarkannya masuk!"

"Itu salahku."

"Kau membiarkannya memelukmu!"

Preziosa ✔️Where stories live. Discover now